Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:18 WIB | Rabu, 07 September 2016

Jokowi: ASEAN Wajib Jaga Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Jokowi meminta kepada semua kepala negara atau pemerintahan ASEAN untuk mengoptimalkan semua mekanisme ASEAN untuk memerangi ekstremisme terorisme.
Pertemuan ‘retreat’ KTT ASEAN ke-29 yang digelar pada hari Rabu (7/9) di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos. (Foto: BPMI)

LAOS, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menyerukan negara-negara ASEAN untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat mengemukakan pandangannya pada pertemuan ‘retreat’ KTT ASEAN ke-29 yang digelar pada hari Rabu (7/9) di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos.

"ASEAN wajib menjaga rumah kita dan memastikan adanya perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan," kata Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi, berbagai mekanisme yang ada di ASEAN saat ini, seperti ASEAN Plus Three, ASEAN Regional Forum dan East Asia Summit (EAS) belum sepenuhnya menjamin ketenangan di kawasan. Sejumlah aktivitas di wilayah Asia Tenggara berpotensi meningkatkan ketegangan dan dapat mengakibatkan konflik terbuka.

"Untuk itu kita memerlukan arsitektur keamanan kawasan yang kokoh, yang komprehensif, yang memajukan sentralitas ASEAN dan berkontribusi lebih efektif bagi keamanan dan stabilitas kawasan," kata Jokowi.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi berharap arsitektur kawasan ini pada nantinya dapat mencapai tujuan hakiki yang tercantum pada 'Treaty of Amity and Cooperation' (TAC) dan East Asia Summit Bali Principles 2011.

Selain isu keamanan dan arsitektur kawasan, Presiden juga mengangkat pentingnya kerja sama maritim. Presiden menegaskan agar ASEAN dapat segera menerapkan secara nyata komitmen kerja sama maritim yang telah disepakati pada pertemuan tingkat tinggi East Asia Summit (EAS) tahun 2015.

"Bagi saya kerja sama maritim juga harus sungguh-sungguh atasi sumber konflik di laut seperti pencurian ikan, sengketa wilayah, penculikan dan perampokan bersenjata," kata Presiden.

Presiden Jokowi juga mencatat beberapa lokasi di laut memerlukan perhatian khusus kita. "Jangan sampai aksi kriminal di laut kita menjadi 'a new normal'. Saya mendorong agar kita tingkatkan kerja sama keamanan laut," kata dia.

Di akhir sambutannya, Presiden mengingatkan akan bahaya ekstremisme dan terorisme di Asia Tenggara. Jokowi meminta kepada semua kepala negara atau pemerintahan ASEAN untuk mengoptimalkan semua mekanisme ASEAN untuk memerangi ekstremisme terorisme.

"Kita harus ambil tindakan bersama dan perkuat keamanan rumah kita masing-masing," ucap Presiden Jokowi. (Setpres)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home