Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 17:38 WIB | Kamis, 26 September 2013

Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya

Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya
Shinta Nuriyah Wahid memasang kopiah karanji ke kepala Jokowi. (Foto-foto: Dedy Istanto)
Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya
Jokowi sungkem kepada Shinta Nuriyah Wahid.
Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya
Jokowi memakai kopiah Gus Dur.
Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya
Sepanjang sisa acara, Jokowi mengenakan kopiah karanji itu.
Jokowi Dihadiahi Kopiah Gus Dur, Karena Kemiripan Kepemimpinannya
Jokowi menyajikan soto racikannya kepada Shinta Nuriyah Wahid.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Gubernur Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki gaya dan filosofi  kepemimpinan yang mirip dengan mantan Presiden RI dan tokoh Nahdlatul Ulama, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Atas dasar pandangan itu, Shinta Nuriyah, istri mendiang Gus Dur  memberikan kopiah suaminya sebagai penghargaan kepada Jokowi. Kopiah ini adalah replika kopiah karanji, dikenal sebagai kopiah Gus Dur. Sebab, Hadjirah Abudullah menjadi pelestari kerajinan kopiah khas Gorontalo itu secara turun temurun. Ia dikenal sebagai pembuat kopiah yang dipakai Gus Dur. Kopiah karanji buatan Hadjirah laris dan ia memberdayakan ratusan tetangganya. Jika kopiah karanji yang dikenakan Gus Dur bertuliskan Presiden RI, kopiah yang dikenakan Jokowi, polos. 

Jokowi langsung mengenakan kopiah berwarna krem itu, dan terus mengenakannya sepanjang acara tersebut. Wajahnya tampak tersipu sedikit saat menerima kopiah itu. Namun Jokowi tidak bisa  mengikuti acara itu secara tuntas, karena harus mengunjungi warga Waduk Ria-Rio.

Mendobrak Birokrasi

"Filosofi kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) ini mirip dengan Abdurrahman Wahid seperti `gitu aja kok repot` dan langsung turun ke lapangan," kata Yenny Wahid, putri Shinta Nuriyah dan Gus Dur pada perayaan ulang tahun ke-9 The Wahid Institute di  Jakarta, Kamis (26/9).

Shinta memberikan kopiah (peci), setelah Jokowi menyampaikan persentasi mengenai gaya kepemimpinannya. Dia merupakan figur yang mempopulerkan istilah "blusukan" itu, dan juga perencanaan solusi masalah-masalah Jakarta.

Jokowi mengaku gaya memimpinnya selalu menonjolkan pendekatan personal kepada rakyat, terjun langsung ke lapangan, dan berani mendobrak birokrasi yang penuh formalitas. “Makanya saya buat Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar untuk menekan kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Jokowi.

Prioritas Atasi Kesenjangan

Mantan Wali Kota Surakarta itu juga mengaku dalam berbagai kebijakannya selalu mengutamakan kepentingan rakyat banyak, dan bertekad mengurangi kesenjangan kesejahteraan orang kaya dengan yang miskin.

Filosofi kepemimpinan Jokowi yang mirip Gus Dur, menurut Yenny Wahid, adalah bagaimana dia berani memangkas birokrasi untuk kepentingan masyarakat dan menjalin komunikasi informal kepada rakyat.

"Sikap dia yang mendukung toleransi juga mirip dengan mendiang Bapak (Gus Dur-Red.)," kata Yenny kepada wartawan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home