Jokowi Dikirimi Tiket Pulang Kampung

Simbol tiket kereta api dari Jakarta tujuan Solo untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dibawa oleh puluhan massa dari Koalisi Masyarakat Jakarta Baru (KM-JB) yang menggelar aksi unjuk rasa atas majunya Jokowi sebagai capres di kantor Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Salah satu spanduk bertuliskan protes terhadap Jokowi yang dinilai mengkhianati warga Jakarta dengan janji-janji kampanyenya pada pemilihan gubernur lalu untuk menyelesaikan masalah Jakarta.

Salah satu pengunjuk rasa dengan membawa atribut poster saat menggelar aksi di depan kantor Balai Kota, tempat Jokowi mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Berbagai atribut seperti poster dan spanduk bertuliskan protes terhadap Jokowi yang mencalonkan diri sebagai presiden dinilai telah mengecewakan puluhan massa karena belum merasakan keberhasilan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dikirimi tiket pulang kampung oleh massa dari Koalisi Masyarakat Jakarta Baru (KM-JB) di kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).

Massa kecewa atas pencalonan Jokowi sebagai presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan menilai telah mengkhianati masyarakat Jakarta. Jokowi yang belum genap dua tahun menjabat sebagai gubernur dinilai belum menyelesaikan masalah Jakarta di antaranya projek pembangunan mass rapid transit (MRT) dan Kanal Banjir Jakarta.

Aksi ditandai dengan membawa tiket kereta api raksasa untuk Jokowi dengan tujuan Solo dari stasiun kereta api Senen, Jakarta, yang dipasang di depan pintu gerbang kantor gubernur. KM-JB meminta Jokowi untuk tidak memanfaatkan popularitasnya yang selama ini digembar-gemborkan media, padahal kenyataannya belum banyak berbuat untuk kota Jakarta.

Puluhan massa meminta agar Jokowi menyelesaikan dulu masa pengabdiannya dengan menyelesaikan tugas dan masalah di Jakarta, baru berpikir menjadi presiden. Hal itu mengundang massa yang merasa dikhianati lewat janji-janji kampanye Gubernur DKI Jakarta yang lalu.

Editor : Sotyati