Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:25 WIB | Rabu, 12 Oktober 2016

Jokowi Dorong Pelaku Usaha RI Sasar Pasar-pasar Baru

Jokowi mengaku telah melihat program Kemendag dalam pengembangan desain produk yang dinilai bagus sekali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai peresmian pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, hari Rabu (12/10). Presiden didampingi Menteri koordinator bidang perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Ekonomi Kreatif dijabat oleh Triawan Munaf, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari Rabu (12/10) mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan para pelaku usaha Indonesia untuk terus meningkatkan perdagangan dengan menyasar ke pasar negara-negara baru, seperti India dan Afrika.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers usai meresmikan pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, hari Rabu (12/10). 

“Yang pertama, saya pesan tadi kepada menteri perdagangan, menteri perindustrian dan juga asosiasi-asosiasi pengusaha, yang pertama karena ini ekonomi global masih belum baik, sehingga yang harus kita lakukan pertama harus berani masuk ke pasar-pasar baru,” kata Presiden Jokowi.

“Penetrasi ke pasar-pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan. Misalnya, India, pasar-pasar Afrika, yang penduduknya lebih 60-80 juta itu harus diperhatikan,” dia menambahkan.

Kemudian Jokowi mengatakan bahwa dari sisi produk dan desain produk juga harus ditingkatkan.

“Yang kedua dari produknya sendiri, terutama yang berkaitan dengan desain juga harus diperhatikan,” kata dia.

Jokowi mengaku telah melihat program Kemendag dalam pengembangan desain produk yang dinilai bagus sekali. “Bekraf bagus, produk-produk dari kampung, dari daerah dikirimi designer dari sini. Mereka mengembangkan desain bambu bisa dibuat untuk lampu, kemudian tas-tas dari pandan dikembangkan dengan desain yang baik,” kata dia.

Menurut Jokowi, kalau hal tersebut terus dikembangkan maka produk Indonesia akan meningkat kelasnya, bukan hanya di pasar bawah tapi mulai di pasar tengah dan di pasar atas.

“Kalau produk-produk di kampung dan di daerah ini diberikan sentuhan design maka produk kita akan meningkat kelasnya,” kata dia.

Yang ketiga, lanjut Jokowi, yang berkaitan dengan kemasan (packaging) juga perlu ditingkatkan.

“Saya lihat tadi produk-produk yang biasa hanya kita biarkan mulai dibantu dari Kemendag, misalnya makanan, keripik pisang tadi mulai ada pembenahan dikemasan. Nah ini sudah mulai tadi sudah masuk ke Korea, sudah masuk ke Mesir,” kata dia.

“Ini yang kita perlukan hal-hal seperti ini, kita ini produknya banyak sekali tetapi kemasannya belum di perhatikan. Ini mulau kita perhatikan,” dia menegaskan.

Menurut Jokowi, desain dan kemasan packaging ini penting sekali untuk Indonesia bisa masuk ke pasar-pasar di luar, pasar-pasar ekspor.

“Yang keempat tentu saja mulai promosi besar-besaran dan pada saatnya nanti global ekonomi sudah baik inilah kesempatan kita untuk memperbesar ekspor kita,” dia menambahkan.

Fokus Konsentrasi

Jokowi mengatakan di Afrika merupakan pasar yang baik untuk produk Indonesia, karena produk-produk menengah ke bawah Indonesia bisa masuk ke sana. Menurut dia, produk-produk yang bisa masuk ke level atas bisa juga masuk ke Afrika.

Kemudian, lanjut Jokowi, India sebagai negara penduduk yang sangat besar tidak pernah diperhatikan Indonesia untuk memasarkan produk-produknya ke sana.

“Ini juga sebuah peluang yang bisa kita masuki. Negara-negara seperti Bangladesh ini juga enggak pernah kita perhatikan, Amerika Latin, Iran yang mulai membuka harus kita segera masuk tapi saya sudah pesan banyak tadi,” kata Jokowi.

Sementara itu, mengenai dana untuk mempromosikan produk perdagangan ke pasar-pasar negara baru, Jokowi mengatakan telah mengintegrasikan dana tersebut supaya lebih tepat sasaran ke pasar-pasar yang dituju.  

“Ini sudah mulai kita kumpulkan, tidak bisa tersebar lagi. Dulu pada 17 kementerian lembaga yang mempunyai dana promosi. Apa tidak intergrasi, tidak berkonsentrasi? sehingga tujuannya ke mana arahnya, ke mana jadinya? yang berceceran ini sudah dikumpulkan. Nanti akan kelihatan fokus konsentrasi bisa masuk ke pasar-pasar yang kita inginkan,” kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home