Jokowi Janji Selesaikan Masalah 700 Calon Haji Indonesia
Presiden Joko Widodo juga meminta tambahan kuota dari negara-negara yang masih memiliki kelebihan kuota jamaah haji.
SERANG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan berusaha menyelesaikannya dengan cara yang terbaik terkait masalah calon jamaah haji Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina.
"Saya sudah sampaikan mengenai 700-800 yang sudah terlanjur di Arab Saudi, ini juga akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya antara Indonesia dan Filipina," kata Presiden Jokowi di Serang, hari Minggu (11/9).
Penambahan Kuota Haji
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi telah menyetujui penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia. Hal ini disepakati kedua negara saat pertemuan bilateral di sela-sela perhelatan G-20 beberapa waktu lalu.
"Kita sudah berbicara dengan Prince Mohammed dari Saudi Arabia waktu di Hangzhou, bahwa kita ingin meminta tambahan kuota haji dan beliau sudah menyampaikan akan ditambah," kata Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo juga meminta tambahan kuota dari negara-negara yang masih memiliki kelebihan kuota jamaah haji.
"Saya juga sampaikan tambahan itu juga bisa ditambah lagi dengan kuota yang diberikan Filipina, Singapura, Jepang, yang tidak terpakai, akan kita pakai semuanya," katanya.
Oleh karena itu, saat kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Rodrigo Duterte beberapa hari lalu, Presiden Jokowi telah menyampaikan keinginan tersebut. Bahkan Presiden Duterte menyambut baik keinginan Presiden Jokowi dan bersedia memberikan kuota haji Filipina yang masih tersisa.
"Kemarin waktu ketemu Presiden Duterte juga saya sampaikan, silakan" kata Presiden Jokowi.
Ruwet
Namun Presiden Jokowi menegaskan bahwa penambahan kuota tersebut akan menggunakan prosedur dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara, sehingga tidak akan menimbulkan masalah baru.
"Prosedurnya akan kita benarkan, jangan sampai seperti yang sudah-sudah, sebelum-sebelumnya memakai paspor yang palsu, ini yang menyebabkan "ruwet" di situ," katanya.
Presiden Jokowi juga menyampaikan rencana kunjungan Raja Salman ke Indonesia, antara lain untuk membahas kepastian kuota tambahan bagi jamaah haji Indonesia yang telah disetujui pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
"Hitungannya belum bisa disampaikan, pada saat nanti Raja Salman ke Indonesia, mungkin sudah ada pernyataan berapa tambahan yang bisa diberikan kepada Indonesia plus kuota yang tidak dipakai di Filipina, Singapura, Jepang. Itu yang kemarin kita juga minta, sudah kita bicarakan," katanya. (Setpres)
Editor : Eben E. Siadari
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...