Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 10:39 WIB | Jumat, 17 Februari 2023

Jokowi Menyapa Tim INASAR Yang Bantu Pencarian Korban Gempa di Turki

Basarnas perlu meningkatkan peralatan pencarian korban bencana dengan teknologi tinggi.
Presiden Joko Widodo menyapa langsung tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dan Duta Besar Indonesia untuk Turki melalui sambungan panggilan video yang dilakukan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Command Center, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menyapa tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan membantu korban gempa Turki.

Perbincangan tersebut dilakukan melalui sambungan panggilan video yang dilakukan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Command Center, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

“Bagaimana kabar dan kondisi di Turki?” tanya Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsdya TNI Henri Alfiandi.

“Alhamdulillah semua tim dari Indonesia maupun dari KBRI semua dalam keadaan sehat, Bapak Presiden,” jawab Yopi Haryadi, Kasubdit Siaga dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang menjabat sebagai pemimpin tim INASAR dalam operasi di Turki.

“Kelihatannya dingin banget, jam berapa di Turki?” tanya Jokowi. “Dingin banget, Bapak Presiden. Ini tiga derajat (Celcius) di sini, rasanya kayak di kulkas, Bapak Presiden. Ini jam lima pagi,” jawab Yopi.

Presiden Jokowi kemudian menanyakan kondisi terakhir di Turki. Menurut Yopi, saat ini korban meninggal dunia akibat gempa Turki telah melampaui 30 ribu korban. Yopi Heryadi menyampaikan bahwa tim INASAR yang berkekuatan 48 personel dan dua anjing pelacak.

“Kami melaksanakan pencarian di tujuh wilayah yaitu di Sumeriah Mah, Antakiya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric. Sejauh ini kami telah menemukan dan mengevakuasi 12 orang korban,” kataYopi.

“Kami menempatkan dua personel sebagai reception and departure center bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR (Urban Search and Rescue) internasional serta satu orang di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki,” lanjutnya.

 “Tadi malam saya telepon juga, berbicara dengan Presiden Erdogan mengenai tim kita, tim medis maupun SAR kita yang sudah berada di Turki dan beliau menyampaikan apresiasi karena kita dianggap cepat,” kata Jokowi.

Basarnas Perlu Tingkatkan Penggunaan Teknologi

Jokowi menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mempercepat proses pencarian dan pertolongan di lapangan. Kecepatan evakuasi menentukan jumlah nyawa korban yang dapat diselamatkan.

Presiden pun mendorong Basarnas untuk terus meningkatkan penggunaan teknologi sehingga proses pencarian dan pertolongan bencana alam di lapangan dapat berjalan dengan lebih efektif. Disebutkan sejumlah peralatan yang dapat mendukung proses pencarian dan evakuasi seperti drone, robot ular, robot penyelam, hingga proteksi tubuh tim SAR.

“Menurut saya masih banyak yang harus dimiliki oleh Basarnas, misalnya drone rescue, meskipun tadi saya lihat drone-nya, tapi kalau drone untuk mengevakuasi orang kita belum memiliki. Kemudian juga untuk efektivitas pertolongan dan pencarian ini sudah digunakan beberapa negara di Amerika, di Jepang, robot ular (snake robot),” kata Presiden.

“Kemudian tadi juga sudah ditunjukkan di depan untuk efektivitas pertolongan dalam pencarian mencapai kedalaman yang sampai lebih dari 1.000 meter, lebih dari satu kilometer ada robot diver. Yang orangnya tidak usah nyelam tapi robotnya yang disuruh nyelam,” lanjutnya.

Jokowi menginstruksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan Sekretaris Kabinet untuk dapat membantu Basarnas mendapatkan peralatan tersebut.

Presiden menegaskan bahwa keterlibatan dan edukasi masyarakat juga menjadi salah satu hal penting dalam proses pertolongan dan pencarian, utamanya bagi masyarakat yang berada di tempat rawan bencana.

“Oleh sebab itu, mengedukasi masyarakat di tempat-tempat yang sering mengalami kejadian baik banjir, baik gempa bumi, atau tempat-tempat yang rawan lainnya. Ini sekali lagi mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal,” kata Jokowi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home