Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 13:21 WIB | Selasa, 08 Maret 2016

Jokowi: Negara OKI Boikot Produk Israel

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers setelah ditutupnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, hari Senin (7/3). KTT tersebut menghasilkan resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI serta Deklarasi Jakarta yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, para peserta Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) akan mendorong masyarakat internasional untuk memboikot produk Israel.

"Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state solution," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Balai Sidang Jakarta, hari Senin (7/3).

"Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan (Palestina)," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, para pemimpin negara Islam yang hadir dalam KTT LB tersebut menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi konkret bagi Palestina dan Kota Kudus Yerusalem, termasuk menerapkan pemecahan masalah satu wilayah dua negara (two state solution).

Seluruh negara, ditegaskan Presiden Jokowi, juga telah menyatakan komitmen untuk melindungi Al Quds Al Syarif (Kota Kudus Yerusalem) melalui pemberian dana bantuan bagi Al Quds Fund.

"Negara-negara OKI juga mendukung rekonsiliasi Palestina, dan juga kesepakatan-kesepakatan itu tercakup dalam dua dokumen," kata Presiden.

Berkaitan dengan hubungan bilateral Indonesia-Palestina, Presiden Jokowi juga menegaskan terus berlangsung harmonis, dan dalam waktu dekat Indonesia mendirikan Kantor Konsul Kehormatan di Ramallah, Palestina.

Pemerintah RI juga telah mencairkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina senilai satu juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Desember 2016.

Indonesia juga berkomitmen melanjutkan program pembangunan kapasitas sesuai kebutuhan Palestina, dan juga dukungan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Kota Kudus Yerusalem, demikian Presiden Jokowi.

OKI Sahkan 23 Butir Deklarasi Jakarta

Negara-negara anggota OKI mengesahkan 23 butir dalam Deklarasi Jakarta sebagai langkah konkret dari Resolusi KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds Al Sharif.

Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani menyampaikan kepuasannnya terhadap hasil yang dicapai dalam KTT LB OKI di Jakarta Convention Center (JCC), hari Senin (7/3).

"OKI gembira bahwa Indonesia telah bersedia menjadi tuan rumah pertemuan yang menghasilkan langkah konkret bagi masalah Al Quds dan Palestina," kata Madani dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ruang Cenderawasih, JCC.

Pada bagian pertama dari Deklarasi Jakarta, OKI sepakat untuk mendukung usaha Arab Saudi dan Yordania untuk mempertahankan dan menjaga situs suci Masjid Al Aqsha.

Deklarasi Jakarta juga mengutuk dan menekan Israel untuk menghentikan pendudukan atau okupasi terhadap Yerusalem dan Palestina, serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Langkah-langkah tersebut disebutkan dalam butir pembentukan "Al Quds and Al Aqsha Funds" (dana Al Quds dan Al Aqsha) untuk membantu rehabilitasi Yerusalem berdasarkan kebutuhan rakyat Palestina.

Dana tersebut akan dihimpun dari sumbangan anggota negara-negara OKI, masyarakat umum dan sektor swasta, sekaligus memanggil semua warga Muslim untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Langkah konkret dalam Deklarasi Jakarta juga menyebut aksi boikot semua negara anggota OKI dan masyarakat internasional terhadap produk yang dihasilkan di Israel dan atau oleh Israel.

Poin-poin terakhir berisikan langkah OKI untuk mencapai solusi dua negara dengan mempromosikan dialog lintasagama, mengangkat isu Palestina pada radar internasional dan mendukung rekonsiliasi Palestina.

KTT LB OKI dihadiri 605 anggota delegasi dari 55 negara, termasuk 49 negara anggota OKI, dua negara peninjau, lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dua negara kuartet, dan dua organisasi internasional (PBB dan Uni Eropa). (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home