Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 21:41 WIB | Jumat, 03 April 2015

Jumat Agung di Katedral, Umat Diajak Selami Misteri Derita Yesus

Umat Katolik melihat visualisasi Tablo pada Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (3/4/15). Umat Katolik dan Kristen di seluruh dunia merayakan tiga hari masa Paskah untuk mengenang Yesus yang disalib, mati, dan bangkit. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Ribuan umat Katolik diajak merenungi makna penderitaan Yesus saat melakukan ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta, Jumat (3/4) malam.

Dalam merenungkan penyaliban Yesus, Romo Toto Yulianto dalam khotbahnya, mengajak umat untuk mengingat dan merasakan bahwa hidup ini perjalanan.

"Ada banyak orang menganggap salib sebagai sebuah nasib. Ada yang lain lagi menganggap salib sebagai sebuah misteri. Ada orang menganggap semua penderitaan dalam hidup sebagai salib, tetapi ada juga yang menganggap sebagai nasib," kata Romo Toto.

"Yesus, dia dilahirkan hanya untuk menderita. Banyak yang menganggap itu sebagai nasib," tambah Romo Toto.

Namun, lanjutnya, apabila melihat lebih jauh dari Yesus, Yesus adalah hamba yang menderita tetapi justru di sana terdapat suatu misteri, yakni kehendak untuk menyelamatkan umatnya.

"Salib senantiasa berhubungan erat dengan kebangkitan. Penderitaan hanya akan jadi nasib kalau kita tidak bangkit, tidak menemukan makna di dalamnya, dan berhenti pada penderitaan itu saja," ujar Romo Toto.

Menurutnya, ketika seseorang berhadapan dengan penderitaan sering sekali dengan mudah menganggap "saya sedang memanggul salib".

"Salib adalah satu rasa sukacita. Kalau kita tidak menemukan sukacita maka di sana lah nasib, kalau menemukan sukacita di sana lah salib kKistus yang kita pangku," kata dia.

Pada Paskah 2015, Katedral mengambil tema "Tiada Syukur Tanpa Peduli". Tema ini merupakan perwujudan dan pengembangan lebih lanjut Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta di tahun 2015, yaitu sebagai Tahun Syukur.

Tema tersebut mengundang umat untuk menjadi pribadi yang semakin berani berkontribusi terhadap kehidupan bersama. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home