Jutaan Warga Korsel Demo Tuntut Presiden Park Mundur
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Jutaan warga Korea Selatan berdemonstrasi di tengah hujan dan suhu dingin di kota Seoul pada hari Sabtu (26/11) menuntut Presiden Park Geun-Hye untuk mengundurkan diri karena terkait skandal korupsi atau menghadapi pemecatan, kata pimpinan demonstrasi.
Para demonstran memegang lilin, menyanyi dan menari dan mengatakan, ‘’Tangkap Park Geun-Hye!’’ dan ‘’Lemparkan Park ke Penjara!’’. Dilaporkan pawai itu sepanjang 1,5 kilometer.
Ini adalah demonstrasi terbesar yang menyerukan Park mengundurkan diri dari serangkaian protes sejak sebulan lalu di ibu kota Korea Selatan, setelah skandal korupsi yang diduga kuat melibatkan presiden. Sementara polisi yang berjaga hingga 260.000 orang.
Pada pukul 20.00 malam (waktu setempat), para demonstran menyalakan lilin yang dipadamkan sebentar dalam semenit, kemudian dinyalakan lagi sebagai peringatan bahwa protes mereka tidak akan padam sampai Park mengundurkan diri.
‘’Saya tidak berpikir bahwa Park akan mundur secara sukarela, tetapi kami perlu mengeraskan suara sebanyak mungkin untuk mendorong parlemen bergerak untuk memecat dia,’’ kata Lee Seung-Cheol, seorang mahasiswa yang berdemo, seperti dikutip AFP.
Demonstrasi itu berlangsung damai, diikuti oleh orang tua dan anak-anak, mahasiswa dan biksu Buddha. Ini merupakan demonstrasi terbesar yang pernah diselenggarakan di Korea Selatan sejak tahun 1980-an.
Menolak Mundur
Park telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas skandal yang melibatkan dirinya dengan teman lamanya, Choi Soon-Sil, yang telah ditangkap karena kasus penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan. Namun Park berulang kali menolak mengundurkan diri.
Choi (60 tahun) juga diberitakan dituduh ikut campur dalam urusan pemerintahan, meskipun tidak memiliki jabtan resmi.
Dia diduga memanfaatkan hubungan dekat dengan Park untuk memaksa konglomerat memberikan sumbangan, termasuk Perusahaan SK, Lotte dan Samsung, bagi yayasan yang dikelola, namun untuk kepentingan pribadi.
Park berjanji untuk proses penyelidikan terhadap dirinya oleh jaksa, serta penyelidikan terpisah oleh jaksa khusus yang independen yang diangkat oleh parlemen.
Kantor perusahaan SK, Lotte dan Samsung digeledah oleh jaksa pada pekan ini bersama kantor-kantor kementerian keuangan negara dan dana pensiun.
Pemungutan Suara Parlemen
Pemungutan suara di parlemen untuk mendakwa Park kemungkinan berlangsung pada pekan depan akibat meningkatnya jumlah pengunjuk rasa, dan meningkatnya jumlah politisi di partai berkuasa yang bergabung dengan oposisi untuk menggulingkan presiden.
Sebuah jajak pendapat pada pekan ini menunjukkan bahwa sembilan dari 10 warga Korea Selatan ingin agar Park diturunkan dari jabatan presiden.
‘’Saya datang ke sini untuk menunjukkan pada anak-anak saya bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki negara ini, bukan mereka yang berkuasa,’’ kata Shim Kyu-Il (47 tahun), karyawan sebuah perusahaan, seperyi dikutip AFP.
Sementara itu, Yang Duk-Joon (53 tahun) mengatakan dia dan para petani lain menumpang bus dari kota Muan untuk bergabung dalam protes itu. ‘’Kami di sini untuk menurunkan Park yang menghancurkan negara ini,’’ katanya. Dan disebutkan harga beras tahun ini turun 40 persen dibandingkan tahun lalu.
Jika parlemen menjalankan proses impeachment, Park akan dibebaskan dari jabatan dan digantikan oleh perdana menteri. Keputusan impeachment harus mendapat persetujuan Mahkamah Konstitusi.
‘’Meskipun Makhkamah Konstitusi dianggap konservatif, mereka tidak akan mampu melawan keinginan rakyat untuk menggulingkan Park,’’ kata Kang Won-Taek, seorang profesor ilmu politik dari Universitas Nasional Seoul, kepada AFP.
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...