Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 11:42 WIB | Senin, 17 Maret 2014

Kabut Asap: Kesehatan Warga Riau Jadi Prioritas

Melalui papan informasi warga dapat mengetahui kualitas udara di Kota Pekanbaru. (Foto: mediacenter.riau.go.id)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Cuaca cerah menyelimuti Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (17/3) pagi ini. Berhari-hari menghirup udara bercampur asap kebakaran hutan dan lahan, masyarakat Riau dan sekitarnya pagi ini dapat merasakan udara dengan kualitas lebih baik. Pada hari ini juga, seperti dilaporkan Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri kunjungan setelah beberapa hari melakukan beberapa kegiatan terkait penyelesaian bencana kabut asap Riau.

Kesehatan masyarakat menjadi prioritas mengingat bencana asap ini mengancam kesehatan ribuan orang, baik di Riau dan sekitarnya. Salah satu instruksi dan arahan Presiden, pelayanan kesehatan di bawah satuan tugas perawatan dan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah setempat segera membangun dan memperkuat satgas ini, yang sebelumnya juga sudah bekerja untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Satgas itu telah mengajukan dua rekomendasi dalam menghadapi kualitas udara tidak sehat. Beberapa unsur seperti dinas kesehatan setempat, sekolah tinggi ilmu kesehatan di Riau, organisasi profesi kesehatan di Riau, PMI Riau, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Pekanbaru telah melahirkan kesepakatan.

Pertama, apabila indeks standar pencemar udara (ISPU) 200 – 299 (warna merah, sangat tidak sehat), kelompok khusus diliburkan. Kelompok khusus (rentan) yang dimaksud antara lain masyarakat rentan sakit paru dan alergi lainnya,  masyarakat dengan penyakit jantung kronis, anak balita dan usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut.

Kedua, apabila ISPU lebih dari 300, semua aktivitas publik diliburkan.

Satgas perawatan dan kesehatan juga antara lain telah menyiagakan seluruh puskesmas untuk buka 24 jam, menyiapkan rujukan rumah sakit kabupaten dan rumah sakit provinsi, membentuk posko di provinsi dan kabupaten/kota, menyosialisasikan dampak penyakit akibat asap melalui media (TV, koran, radio, dan secara langsung kepada masyarakat), dan membagikan masker sekitar 1,6 juta buah.

Pagi ini, seperti dilaporkan Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, terpantau kualitas udara atau ISPU pagi ini, pukul 06.00 – 07.00 WIB, di Rumbai 78, Minas 59, Duri Camp 26, Duri Field 48, Dumai 108, Bangko 65, Libo 71, dan Petapahan 37. Jarak pandang atau visibility di Pekanbaru hingga 7 km pada pagi tadi.

Satelit NOAA Tidak Mendeteksi Titik Api

Sementara itu citra satelit NOAA tidak mendeteksi titik api di Riau pada Minggu (16/3). Citra satelit lainnya, Aqua/Terra memantau tujuh hotspot (titik panas), lima titik di Dumai, dan dua di Indragiri Hilir. Berkurangnya titik panas itu sangat dibantu dengan turunnya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah, seperti Siak, Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Tembilahan, Pekanbaru, dan Rengat. (bnpb.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home