Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:51 WIB | Senin, 04 November 2013

KAI Commuter Jabodetabek Datangkan 30 KRL Jepang

PT KAI Commuter Jabodetabek datangkan 30 unit gerbong KRL dari Jepang sebagai penambahan jumlah armada yang totalnya 180 unit. Hal ini disampaikan saat jumpa pers di kantor KCJ Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (4/11) (Foto : Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - PT KAI Commuter Jabodetabek (KJC) mendatangkan sebanyak 30 unit gerbong kereta rel listrik bekas dari Jepang sebagai bagian dari pengadaan sebanyak 180 unit KRL selama tahun 2013.

"KRL yang baru didatangkan ini akan menggantikan gerbong kereta yang rusak," kata Direktur Utama KCJ Tri Handoyo di Jakarta, Senin (4/11).

Menurut Tri Handoyo, pihaknya juga telah mendatangkan tim dari Jepang untuk memastikan bahwa unit KRL bar tersebut dapat dioperasikan dengan lancar di Indonesia.

Ia mengungkapan, dari 30 unit KRL baru tersebut, sebanyak 20 unit KRL telah berada di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (3/11).

Dirut KCJ memaparkan, pihaknya sejak tahun 2009 juga telah mendatangkan hingga lebih dari 300 unit KRL.

Menurut dia, KAI Commuter Jabodetabek akan terus menjalankan program penambahan armada sebagai bagian dari bentuk pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta.

Sementara itu, Humas KAI Eva Chairunnisa mengatakan, harga dari setiap gerbong kereta itu mencapai sekitar Rp1 miliar per unit.

Eva memastikan bahwa sebelum dioperasikan, Balai Yasa Manggarai juga akan melakukan pengujian dan juga menunggu hasil sertifikasi yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan.

"Balai Yasa Manggarai akan merakit ulang dan membenahi kembali baik interior maupun eksteriornya," katanya.

Ia mengungkapkan, pemilihan kereta bekas dari Jepang antara lain karena harga kereta baru dapat mencapai hingga sepuluh kali lipat lebih tinggi harganya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, rencana pengintegrasian sistem tiket antara kereta api dan busway guna memadukan kedua moda transportasi tersebut diperkirakan bakal terealisasi pada tahun 2014.

"Integrasi `ticketing` pada 2014 akan berjalan," kata Bambang Susantono dalam diskusi "Perlukah Desk Transportasi Untuk Mengurai Kemacetan" di Jakarta, Kamis (31/10).

Menurut dia, integrasi tersebut diharapkan dapat berjalan pada tahun 2014 mendatang karena cepatnya kecepatan pengintegrasian sistem pertiketan yang dilakukan oleh PT KAI.

Hal itu, ujar dia, tinggal dilanjutkan dengan mengawinkan sistem yang telah dijalankan KAI untuk secara bersama-sama dipadukan dengan sistem busway dalam moda transportasi Jabodetabek. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home