Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:02 WIB | Jumat, 27 Juli 2018

Kawasan Eropa Dilanda Gelombang Panas Menyengat

Ilustrasi. Foto udara wilayah permukiman yang dilanda kebakaran di Kota Mati, dekat Athena, Yunani (25/7). Kebakaran hutan di Yunani telah menewaskan lebih dari 80 orang. (Foto: voaindonesia.com)

YUNANI, SATUHARAPAN.COM – Penduduk Eropa menghadapi panas yang menyengat, dengan suhu meningkat pada hari Kamis (26/7) dan Jumat. Kebakaran yang mematikan telah menghancurkan desa-desa pesisir di Yunani dan menewaskan lebih dari 80 jiwa. Bahkan negara-negara di utara seperti Swedia dan Latvia juga sedang berlangsung upaya melawan kebakaran hutan.

Beberapa ibu kota di Eropa, mengalami cuaca lebih panas pada bulan Juli daripada apa yang biasa mereka alami.

Api telah menyapu desa-desa di pesisir Yunani, tidak jauh dari Athena, menghancurkan segalanya di jalur yang mereka lalui. Ratusan orang melarikan diri ke laut untuk diselamatkan oleh perahu. Tim penyelamat sedang mencari para korban dan mayat di rumah-rumah di mana api telah dipadamkan.

“Kami tidak punya harapan untuk menemukan mereka yang masih hidup. Satu jam sebelumnya di sebuah jalan lain, satu blok dari sini, mereka menemukan mayat di sebuah rumah. Saya pikir untuk beberapa hari ke depan, kami akan terus menemukan mayat. Ini adalah daerah yang sangat besar yang harus kami telusuri,” kata Kantikas.

Panas yang tidak biasa dan kekeringan, memicu kebakaran hutan sampai jauh ke utara di Latvia dan Swedia. Angkatan udara Swedia hari Rabu (25/7) untuk pertama kalinya menggunakan bom di beberapa daerah untuk melawan kebakaran. Seorang perwira militer Swedia menjelaskan bahwa tekanan dari ledakan bom mengambil oksigen yang membuat kebakaran.

Sebagian wilayah Prancis, termasuk wilayah Paris dan sekelilingnya, telah menjadi daerah waspada tinggi karena meningkatnya gelombang panas. Panas telah menyebabkan tingkat polusi ozon meningkat di ibu kota Perancis, dan kendaraan dengan emisi tinggi ditolak masuk ke Paris dan daerah pinggirannya pada hari Rabu (25/7).

Inggris, yang terkenal dengan musim panasnya yang dingin dan hujan, bulan Juli ini hawanya luar biasa panas. Suhu di London mencapai 30 derajat celcius pada hari Rabu (25/7).

Penjaga kebun binatang Eropa mempunyai pekerjaan ekstra menjaga hewan agar tetap sejuk.

"Gorila-gorila diberi mentimun beku hari ini. Babi-babi diperciki siraman air dingin, yang nyaman di dalam kubangan berlumpur. Jelas, kami benar-benar sadar akan jumlah air yang kami gunakan untuk gelombang panas ini. Jadi, kami sangat berhati-hati melakukan hal-hal seperti itu, memastikan bahwa mungkin sebagian air yang kita gunakan untuk membersihkan, kita hemat hari ini untuk babi," kata Dan Zimoni dari kebun binatang London.

Suhu di banyak ibu kota Eropa diperkirakan mencapai puncaknya pada hari Kamis (26/7) dan Jumat (27/7). (voaindonesia.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home