Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:07 WIB | Selasa, 16 Agustus 2016

Kebun Binatang Selandia Baru Dukung Pelabelan Minyak Sawit

Ilustrasi. Seekor orang utan di Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan. (Foto: australiaplus.com/ABC News: Stephanie Boltje)

SELANDIA BARU, SATUHARAPAN.COM - Beberapa kebun binatang besar di Selandia Baru mengikuti jejak sejawat mereka di Australia menyerukan perlunya label lebih jelas mengenai minyak sawit dalam produk makanan.

Kebun binatang di Auckland Zoo, Hamilton, Wellington dand Orana Wildlife Park telah bergabung dengan inisiatif ini, yang diprakarsai oleh kelompok pegiat Unmask Palm Oil.

Kelompok ini meminta agar siapa saja yang prihatin dengan produksi minyak sawit mengirim kartu pos kepada Menteri Masalah Keamanan Pangan Selandia baru Jo Goodhew untuk menunjukan dukungan mereka.

Pendiri Unmask Palm Oil Ben Dowdle mengatakan minyak sawit sekarang ini terdapat dalam hampir separuh produk makanan yang tersedia di supermarket, namun saat in di Australia dan Selandia Baru, masuk dalam kategori 'minyak sayur".

"Setiap warga Selandia Baru, harus memiliki pilihan dengan apa yang ada dalam makanan mereka." katanya.

"Pelabelan yang jelas adalah satu langkah lebih maju."

Minyak sawit sekarang banyak menjadi pembicaraan, karena dampak lingkungan, dengan perluasan lahan menyebabkan penebangan hutan. Unmask Palm Oil mengatakan, karena penebangan hutan ini menyebabkan sekitar 1000 orangutan mati di Asia Tenggara setiap tahunnya.

Lembaga Standarisasi Makanan di Selandia Baru dan Australia, sudah menolak usulan bagi pelabelan seperti itu.

Apa yang dilakukan di Selandia Baru ini mengikuti kampanye yang sudah lama dilakukan di Australia, di mana Persatuan Kebun Binatang Victoria (Zoos Victoria) meminta agar produk minyak sawit ditulis jelas dalam produk makanan di Australia.

"Kami sudah bekerja selama tujuh tahun terakhir dalam soal minyak sawit," kata manajer umum soal komunikasi Zoos Victoria, Jacquie O'Brien kepada ABC, sepertiyang dikutip dari australiaplus.com. Dia menambahkan dia senang bahwa Kebun Binatang Selandia Baru juga sekarang ikut ambil bagian.

"Ini penting sekali karena ini mengenai hak konsumen mengetahui apa yang ada dalam makanan mereka.Bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut terserah kepada mereka."

"Apakah itu berkenaan dengan nilai lingkungan atau nilai kesehatan ... apa yang kami minta adalah memberikan hak itu kepada konsumen."

O'Brien mengatakan, bahwa survei yang dilakukan Zoos Victoria di Australia dan Selandia Baru tahun ini, menunjukan bahwa 84 persen warga Australia mendukung pelabelan minyak sawit  dan di Selandia Baru dukungannya adalah 92 persen. Riset dalam bentuk angket telah disebar kepada 1.125 warga Selandia Baru dan 1.003 warga Australia.

Sejauh ini sudah ada 50.000 orang yang menandatangani petisi Zoos Victoria bagi label makanan yang lebih transparan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home