Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:44 WIB | Jumat, 03 Juli 2015

Kejagung dan Kepolisian Diminta Perkuat Institusi Sendiri

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dikabarkan ikut mendaftar calon pemimpin KPK. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muslim Ayub mengatakan seharusnya sosok pintar di Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian memperkuat institusi masing-masing, bukan dikirim menjadi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Seharusnya orang pintar di Kejagung dan Kepolisian itu memperkuat institusi masing-masing, kenapa harus dikirim jadi calon pemimpin KPK? Kalau saya di Kejagung dan Kepolisian tidak akan saya izinkan itu, akan saya bimbing mereka agar jadi lebih baik,” ujar Muslim kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (3/7).

Menurut dia, dengan menjadi pemimpin KPK, sebenarnya sosok dari Kejagung dan Kepolisian merendahkan institusnya sendiri. “Kenapa mereka tidak perkuat institusi mereka saja, kenapa harus dikasih ke KPK? Berarti institusi ini merendahkan institusi sendiri,” ujar politisi Partai Amanat Nasional itu.

Meski begitu, menurut dia, memang sosok dari Kejagung dan Kepolisian sudah berpengalaman dalam menyidik, menyelidik, dan memeriksa. Hal tersebut menjadi harapan ketika sosok dari kedua institusi hukum tersebut diangkat menjadi pemimpin KPK. “Banyak manfaatnya memang, mereka berpengalaman bertahun-tahun dibanding orang baru periksa tersangka, itu jauh lebih kapasitas lebih memungkinkan dua institusi ini. Persoalannya orang pintar ini kenapa harus diletakkan disitu? Perkuat institusi,” kata Muslim.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home