Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:16 WIB | Jumat, 01 November 2013

Kekurangan Dana, PBB Terpaksa Kurangi Jatah Makanan Pengungsi Kenya Utara

Anak-anak pengungsi Somalia di Dadaab dan Kakuma dimana WFP menyediakan bantuan pangan darurat. (foto: un.org)

KAKUMA, SATUHARAPAN.COM - Dua lembaga kemanusiaan PBB hari ini (1/11) mengumumkan jika mereka terpaksa mengurangi jatah makanan untuk lebih dari sejuta pengungsi di Dadaab dan kamp-kamp pengungsi di Kenya Utara, Kakuma, mulai besok karena kurangnya sumber dana.

“Kami telah melakukan segala kemungkinan untuk menghindari hal ini, tetapi hal ini tetap diperlukan untuk mengurangi ukuran pada jatah makanan sebesar 20% pada bulan November dan Desember untuk merenggangkan stokpangan yang ada untuk bisa bertahan sampai akhir tahun,” kata Ronald Sibanda, Direktur Negara di Kenya untuk World Food Programme (WFP).

“Kami berharap ini hanya bersifat sementara saja selagi kami menghimbau kepada para donatur untuk datang memberikan bantuan kepada ratusan ribu pengungsi yang bergantung pada WFP untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari mereka.”

WFP mendesak para donatur untuk menanggapi seruan mereka dan mendesak para donatur untuk bertindak secepat mungkin. Tercatat bahwa dibutuhkan sekitar $10juta (Rp 112 miliar) setiap bulan untuk didistribusikan kepada lebih dari 10.000 metrik ton makanan untuk para pengungsi di kedua kubu.

Sementara saat mengurangi jatah makanan akan memungkinkan distribusi makanan berlanjut untuk 535ribu pengungsi yang ada di kamp sampai akhir tahun, pemotongan lebih lanjut mungkin diperlukan jika tidak ada sumber dana lebih lanjut, karena persediaan makanan akan habis pada Januari.

“Kami percaya bahwa masyarakat internasional memahami pentingnya melanjutkan program pemberian makanan bagi para pengungsi di Dadaab dan Kakuma,” kata Raouf Mazou, Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi (UNHCR) untuk Kenya.

“Kami prihatin bahwa pengurangan jatah bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan dan gizi pengungsi yang bergantung pada bantuan pangan,” katanya.

20% pengurangan ukuran ransum berarti bahwa pengungsi tidak akan menerima kebutuhan energi minimum dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang disarankan dari 2100 kilokalori per hari dan sebagai gantinya akan mendapatkan 1680 kilokalori.

WFP telah memberikan bantuan makanan yang terdiri dari sereal, kacang-kacangan, minyak sayur dan garam, untuk ribuan pengungsi dari seluruh wilayah sejak kamp-kamp di Dadaab dan Kakuma didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu. (un.org)   

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home