Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 23:04 WIB | Senin, 29 Juli 2013

Kemah Pemuda di WYD: Pemuda Ekumenis Menentang Kekerasan

Kemah Pemuda, dialog pemuda antar denominasi dalam World Youth Day di Rio deJaneiro, Brasil, 23-28 Juli 2013. (Foto dari WCC)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM - Pemuda yang mewakili jaringan ekumenis menyerukan sikapnya menentang kekerasan. Hal itu disampaikan dalam pertemuan jaringan pemuda ekumenis (REJU) yang diselenggarakan di tengah-tengah acara World Youth Day yang diselenggarakan Gereja Katolik di Rio De Janeiro, Brazil.

Para pemuda itu bertemu dan membahas berbagai upaya untuk  menangani isu-isu sosial, ekonomi dan lingkungan. Acara World Youth Day (WYD) dihadiri oleh lebih dari satu juta peserta. Paus Fransiskus hadir  dan memimpin misa penutupan di pantai Copacabana.

Acara tersebut diselenggarakan pada 23-28 Juli, dengan  mempromosikantema "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid" (Matius 28. 19). Jaringan Pemuda Ekumenis  (REJU)  Brasil bersama kelompok-kelompok pemuda  agama lain  mengadakan  dialog membahas tentang isu-isu penting bagi pemuda.

REJU adalah anggota forum Brasil dari ACT Alliance, sebuah organisasi mitra ekumenis dari Dewan Gereja-gereja  Dunia (World Council of Churches / WCC). REJU bekerja dengan orang-orang muda untuk mengakhiri intoleransi rasial dan agama, dan mempromosikan keadilan sosial dan lingkungan. Mereka juga memanfaatkan  seni dan teater untuk mempromosikan gagasan mereka.

Sebagai bagian dari program resmi WYD, REJU dengan kelompok-kelompok agama lain membahas tema "Pemuda Ingin Hidup" di Kemah Pemuda yang didirikan di St Bernadette Paroki di Rio.

Tenda Pemuda

Kemah Pemuda adalah tempat untuk menyambut, pelatihan, doa, pameran, perayaan, dan pertunjukan budaya. Tenda pemuda juga digelar untuk dialog dan berbagi pengalaman antar kelompok yang beragam  yang menghadiri WYD tersebut.

Kemah Pemuda disediakan orang-orang muda dengan kesempatan untuk membahas berbagai isu, termasuk keadilan transisional, tantangan lingkungan, krisis ekonomi, pemuda dan hak-hak sosial, perdagangan manusia, budaya, hak asasi manusia dan penginjilan pemuda di Amerika Latin.

Daniel Souza, koordinator nasional REJU mengatakan bahwa diskusi tersebut mengungkapkan "tantangan yang dihadapi oleh pemuda Brasil dan perjuangan mereka menentang kekerasan".

WYD berlangsung di tengah-tengah keluarnya laporan tentang tingginya angka pembunuhan di Brasil terhadap pemuda keturunan Afrika, dan pembantaian Candelária, di mana delapan remaja tewas oleh polisi di Rio pada tahun 1993.

Souza menganggap peristiwa ini alasan yang kuat untuk "terlibat dalam gerakan ekumenis" dalam menangani isu-isu kekerasan bersama dengan orang Katolik.  "Kita perlu melihat bagaimana spiritualitas kita berubah oleh realitas kekerasan," katanya.

"Itulah mengapa kita berpartisipasi di dalam Kemah Pemuda. Di sini kita menegaskan kembali peran pemuda ekumenis dan keyakinan kami untuk memperjuangkan keadilan yang tetap di jantung iman kita," tambah Souza.

Lintas Denominasi

Peserta lain, Alexandre Pupo Quintino dari Gereja Methodist di São Paulo mengatakan, "Sebuah acara yang membawa pemuda untuk mengakui iman mereka dari seluruh dunia, melintasi denominasi dan budaya yang berbeda jelas merupakan upaya penting."

"Berbagi pengalaman membuat saya percaya ekumenisme yang mungkin," kata Quintino. Dia adalah  relawan untuk WCC Program Pendampingan Ekumenikal  di Palestina dan Israel.

Leda Alves dari Gereja Katolik Roma di Rio mengatakan, "WYD menawarkan kepada pemuda kesempatan untuk melihat betapa pentingnya untuk menghormati budaya orang lain." Dia menambahkan bahwa pertemuan ekumenis  membantu  WYD memperdalam pikiran pada dialog, penghormatan dan toleransi beragama.

Daniel Douek, dari tradisi Yahudi dan Shuaib El Boustani dari tradisi Muslim, keduanya menjelaskan bahwa WYD sebagai "ruang untuk semua". Mereka menekankan bahwa  pertemuan itu mempromosikan perdamaian yang penting untuk semua agama.

Organisasi-organisasi lain yang ambil  bagian dalam inisiatif Kemah Pemuda adalah Kantor Kementerian Pemuda di Brazil, Caritas Brasil, Pemuda Fransiskan, Komisi Brasil untuk Keadilan dan Perdamaian, Cajueiro -  sebuah pusat Pelatihan, Konsultasi dan Penelitian Pemuda, Persekutuan Para Martir dari WYD, Universitas Katolik Kepausan Rio de Janeiro  United Nations Development Programme (UNDP), Pemuda Nasional SekretariatPpemerintah Federal dan Pusat Jaringan Brazil dan Lembaga Pemuda.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home