Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 17:18 WIB | Senin, 13 Juli 2015

Kemarau Panjang, Wali Kota Pekanbaru Gelar Salat Minta Hujan

Ilustrasi. Masjid Agung An Nur di Pekanbaru, salah satu masjid termegah di Indonesia. (Foto: wikipedia)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Wali kota Pekanbaru, beserta semua jajarannya, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah kota, alim ulama, tokoh agama, menggelar Salat Istisqa atau doa meminta hujan di halaman kantor ibu kota provinsi Riau itu.

“Dalam ajaran agama Islam, Salat Istisqa dianjurkan ketika sudah lama tidak turun hujan atau mengeringnya sumber mata air,” kata Ketua MUI Pekanbaru, Iliyas Husti, di Pekanbaru, Senin (13/7).

Menurutnya Pekanbaru selama bulan puasa mengalami kemarau berkepanjangan. Hujan tidak kunjung turun di bumi bertuah ini membuat tanaman meranggas kekeringan.

Kebakaran lahan dan bangunan terus menghantui warga Pekanbaru. Kabut asap menyesakkan pernapasan, kualitas udara jadi tidak sehat.

“Makanya sudah saatnya dilakukan Salat Istisqa, semoga Allah mengabulkan doa kita bersama dengan menurunkan hujan ke bumi,” harap Firdaus.

Firdaus mengatakan, berdoa bersama itu baik lebih makbul. Karena tidak ada kuasa yang mampu melawan kehendak-Nya hanya dengan doa permohonan.

Walau sebagai manusia semua pihak sudah berupaya untuk menurunkan hujan dengan teknologi dan pengetahuan hujan buatan. Namun sejauh ini belum memadai. Bahkan belum bisa terbukti memadamkan titik api.

Hal ini juga telah berakibat kepada kualitas udara di provinsi Riau khususnya kota Pekanbaru menjadi tidak sehat.

Karena itu, Firdaus berharap Salat Istisqa yang telah digelar secara bersama di halaman kantornya bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Wali kota juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak melakukan pembakaran sampah ataupun seperti membersihkan lahan atau kebun, tidak membakar sampah pekarangan yang akan membuat udara makin memburuk.

Firdaus juga memperingatkan seluruh Camat, Lurah beserta RT/ RW untuk mengawasi seluruh warganya tidak melakukan pembakaran lahan hingga sampah. Pasalnya wilayah Pekanbaru merupakan lahan gambut, jika terbakar sangatlah sulit untuk di padamkan.

“Kepada seluruh warga diminta untuk sadar dan saling menjaga lahan dan pekarangan dari kebakaran,” tegas Firdaus. (Ant)

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home