Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 05:46 WIB | Kamis, 19 Maret 2015

Kemenangan Netanyahu Disikapi Dingin Negara Barat

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Wailing Wall di Yerusalem pada 18 Maret 2015 setelah kemenangan partainya Likud dalam pemilihan umum Israel. Netanyahu berjanji akan menjamin kesejahteraan dan keamanan bagi rakyat Israel, setelah partai berhaluan kanannya Likud meraih kemenangan dalam pemilihan umum. (Foto: AFP)

PARIS, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah negara-negara Barat memberikan reaksi dingin terhadap terpilihnya kembali Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel. 

Perdana Menteri Netanyahu terpilih kembali di tengah ketakutan bahwa sikap kerasnya yang kian meningkat telah secara fatal merusak proses perdamaian Timur Tengah. 

Uni Eropa menyelamati Netanyahu atas kemenangannya namun mengatakan bahwa Uni Eropa memiliki komitmen terhadap dimulainya kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Netanyahu menolak proses tersebut diteruskan. 

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengambil sikap serupa. Melalui kicauannya di Twitter, PM Inggris memberikan selamat kepada Netanyahu namun menyerahkan tugas kepada juru bicaranya untuk menekankan bahwa "ia ingin melihat terwujudnya perdamaian, ingin melihat tercapainya penyelesaian dua-negara". 

Dengan janji yang dinyatakan Netanyahu, bahwa ia akan membiarkan begitu saja upaya penyelesaian dua-negara, Barat kemungkinan menghadapi tekanan yang meningkat untuk memaksa agar proses perdamaian dapat berlangsung. 

"Baik Amerika Serikat ataupun Eropa ikut merencanakan dan berkeinginan untuk mewujudkannya, atau kita menghadapi sebuah perang baru di Gaza, mungkin bahkan dalam bulan-bulan mendatang," demikian diperingatkan Jean-Pierre Filiu, akademisi Prancis dan penulis buku "Gaza: Sebuah Sejarah". 

"AS dan Eropa harus menerapkan perdamaian. Mereka harus mengakui bahwa pihak-pihak terkait tidak bergerak dan perdamaian bukan pilihan penting, jadi ini harus diterapkan."

Sikap keras Netanyahu sudah membuat hubungan dengan Barat jatuh ke titik rendah yang belum terjadi sebelumnya. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home