Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:06 WIB | Selasa, 25 September 2018

Kereta Hidrogen Pertama di Dunia Meluncur di Jerman

Ilustrasi. Kereta hidrogen buatan Prancis ini menempuh rute perjalanan pertamanya dari stasiun Bremervorde di Niedersachsen Jerman pada hari Senin (17/9). (Foto: dw.com)

JERMAN, SATUHARAPAN.COM – Kereta hidrogen buatan Prancis ini menempuh rute perjalanan pertamanya dari stasiun Bremervorde di Niedersachsen pada hari Senin (17/9). Ini terobosan pertama di dunia teknologi transportasi.

Dua mesin Coradia iLint, akan menggantikan kereta diesel pada rute 100 kilometer yang menghubungkan Kota Cuxhaven dan Buxtehude, dengan 14 kereta hidrogen lain yang akan diterapkan di seluruh negara bagian pada tahun 2021. Mesin tipe baru diproduksi oleh perusahaan Prancis Alstom.

"Kereta hidrogen pertama di dunia memasuki layanan komersial dan siap untuk produksi berseri," kata CEO Alstom Henri Poupart-Lafarge saat upacara peresmian di Bremervorde, yang akan berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar.

Kereta api baru membawa tangki hidrogen dan sel bahan bakar di atas atap, dan menghasilkan listrik dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen. Kelebihan energi disimpan dalam baterai ion lithium. Mesin dapat menempuh jarak sekitar 1.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dan mencapai kecepatan maksimum 140 kilometer per jam, mirip dengan kereta diesel.

Uap, Bukan Asap

Namun, tidak seperti mesin yang lebih tua, kereta api hidrogen hanya menghasilkan uap dan air cair. Produsen mengklaim bahwa kereta api baru tidak bising dan biaya operasinya lebih murah.

"Tentu, membeli kereta hidrogen agak lebih mahal daripada kereta diesel, tetapi operasinya lebih murah," kata Stefan Schrank, manajer proyek di Alstom, kepada kantor berita AFP.

Negara Bagian Niedersachsen akan membayar total 81,3 juta Euro atau sekitar Rp1,5 triliun untuk proyek tersebut. Ini sejalan dengan inisiatif jangka panjang Jerman untuk secara drastis mengurangi polusi, dan meningkatkan penggunaan bahan bakar terbarukan hingga tahun 2050.

Alstom mengatakan, negara-negara lain juga berkeinginan untuk membeli kereta mereka, termasuk Inggris, Belanda, Denmark, Norwegia, Italia, dan Kanada. (dw.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home