Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 13:03 WIB | Senin, 27 Juli 2015

Ketua DPR: Ada Menteri Pencitraan Baik, Tapi Kinerja Kurang

Ketua DPR RI Setya Novanto. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Setya Novanto, menilai kinerja sejumlah menteri Joko Widodo-Jusuf Kalla selama delapan bulan belum maksimal.

"Ada yang kinerjanya sudah baik, tapi penyerapan (anggaran) kurang. Ada yang pencitraannya baik, tapi kinerjanya kurang," kata Novanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/7).

Namun, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu enggan menyebut nama-nama menteri yang dinilai memiliki kinerja kurang baik. Novanto menyerahkan keputusan untuk melakukan evaluasi dan penilaian tersebut kepada Presiden Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif

"Presiden pasti sudah tahu kinerja setiap menterinya," kata dia.

Dia menambahkan, kebijakan untuk melakukan perombakan kabinet sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Dia hanya berpesan, Jokowi harus berhati-hati apabila melakukan perombakan kabinet. "Intinya kita serahkan semuanya ke Presiden," ucap Novanto.

Perombakan Kabinet Kerja mencuat ketika beberapa menteri diberikan nilai merah. Jokowi pun telah memanggil beberapa tokoh seperti mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dan mantan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto ke Istana Negara.

Selain mereka, Jokowi juga memanggil Dewan Pertimbangan Presiden pada Senin lalu. Setelah bertemu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto mengatakan pemerintahan yang dipimpin Jokowi harus bisa memberikan kepercayaan.

Bahkan, sampai tersiar informasi yang menyebut perombakan kabinet akan dilakukan usai Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

Namun, Presiden Jokowi langsung membantah informasi tersebut dengan mengatakan belum membicarakan rencana perombakan menteri. “Siapa yang mulai bicara reshuffle? Kan media,” kata dia saat buka bersama puasa dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Rabu (8/7) lalu.

Jokowi menjelaskan rencana perombakan kabinet itu muncul ketika dia meminta laporan kinerja dari para menteri. Setelah meminta laporan itu, kata dia, media menanyakan kepada pengamat ihwal kocok dadu kursi pembantu presiden tersebut. “Saya sampai detik ini tidak pernah bicara itu,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home