Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:17 WIB | Selasa, 16 Desember 2014

Ketua Komisi VI DPR: Rini Soemarno Ingin Jual Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (tengah) didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (kanan) dan Direktur Utama Pertamina yang baru Dwi Sutjipto (kiri) saat menggelar jumpa pers terkait dengan hasil keputusan penunjukkan Direktur Utama Pertamina yang baru di gedung Kementerian BUMN Jakarta Pusat. (Foto: dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir angkat bicara mengenai rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengizinkan warga asing menduduki jabatan sebagai Direksi BUMN. Menurut Politikus PAN itu, tindakan Rini sama artinya dengan menjual Indonesia kepada asing.

“Bila ada orang asing yang menjadi Direksi BUMN, itu sama artinya menjual Indonesia kepada asing,” kata dia dalam dalam pesan singkat kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Selasa (16/12).

Dia juga menilai hal tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia semakin kehilang roh perjuangan 45 dan tidak lagi hidup berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945. “Saya sangat menyesalkan keinginan Menteri BUMN, Rini Soemarno agar orang asing bisa menjadi Direksi BUMN,” kata Hafisz.

Wakil rakyat dari Fraksi PAN itu juga mengungkapkan sewaktu Rini menjabat sebagai Direktur Utama PT Astra Motor, Indonesia, tak mampu memproduksi mobil nasional. "Indonesia tidak kesampaian membuat mobil nasional karena Jepang masuk dan menghalangi secara industri melalui kepanjangan tangan Toyota Jepang di Astra Indonesia," kata politisi PAN itu.

Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tak menutup kemungkinan bisa saja direksi perusahaan pelat merah berasal dari negara lain. Mereka bisa menjadi petinggi perusahaan milik pemerintah itu jika sudah lolos seleksi yang ditetapkan Kementerian BUMN.

"Bisa saja CEO orang asing. Tapi, kami ambil dari dalam. Masak tidak ada yang mampu," kata Rini kemarin.

Rini beralasan, perusahaan BUMN membutuhkan ahli (professional, Red) untuk memimpin perusahaan tersebut. Tahun depan, akan ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perusahaan tersebut harus menghadapi pasar bebas itu.

Rini juga menyampaikan petinggi perusahaan BUMN harus punya kompetensi yang tinggi untuk menghadapi perdagangan di MEA. Dia mencontohkan perusahaan pelat merah yang sukses berekspansi, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah mengibarkan namanya di Vietnam.

"Trading kita masih lemah. Oleh karena itu, kami menggunakan head hunter untuk mencari calon direktur yang punya kapasitas dan kemampuan global," kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home