Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 19:44 WIB | Senin, 01 Februari 2016

Ketum: Saya Jamin Warga NU Tidak Ada yang Ngemplang Bank

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj (kanan) bersalaman dengan Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono (kiri) pada penandatanganan Gerakan Wakaf Uang Sejuta Nahdliyin yang disingkat Gerwaku Sena dan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama tentang pemanfaatan jasa dan layanan Perbankan dari warga Nahdlatul Ulama dan Bank Tabungan Negara. hari Senin (1/2) di Gedung PB NU Jl.Kramat Raya, Jakarta. (Foto: Prasasta Widiadi)

 JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siradj mengemukakan bahwa warga Nahdliyyin (Nahdlatul Ulama) tidak ada yang menjadi pengemplang utang di bank pemerintah dan swasta.

“Saya jamin warga NU (Nahdlatul Ulama, red) tidak ada yg ngemplang bank, karena warga NU taat peraturan semua, termasuk aturan bank,” kata Said Aqil saat memberi sambutan di acara Penandatanganan Kerja Sama tentang Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan, Gerakan Wakaf Uang Sejuta Nahdliyin yang disingkat Gerwaku Sena hari Senin (1/2) di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl.Kramat Raya, Jakarta.

Said Aqil melandasi kata sambutan dengan terlebih dahulu mengutip Fakta Sejarah Islam–dalam Alquran Surat Al Quraisy–yang mengisahkan bahwa Tuhan mengangkat kemiskinan dan kelaparan kaum Quraisy.

“Tuhan yang kamu sembah, adalah yang telah mengangkat kemiskinan kelaparan agar kaum Quraish sejahtera,” kata Said.

Said menjelaskan dalam kehidupan sehari-hari makna surat tersebut yakni Tuhan yang harus disembah adalah Tuhan yang memberi kesejahteraan kepada umat manusia,  artinya sejahtera akan mendukung orang untuk dengan tenang beribadah.

“Kita bisa lihat sekarang kalau beribadah tidak dengan sejahtera, maka kita akan mudah menjadi teroris, jadi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara, red), dan mungkin bergabung ISIS (Islamic State Irak Suriah, red),” kata dia.

Said menegaskan bila seseorang sudah sejahtera maka tidak akan bergabung dengan ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam, bahkan radikalisme.

“Tuhan yang harus kita sembah adalah yang memberi kesejahteraan bagi kita semua karena potensi kekayaan alam yang luar biasa dari Indonesia,” kata dia.

Dia menganalogikan  kekayaan alam Indonesia saat ini tidak cukup mengenyangkan perut konglomerat, oleh karena itu  bila dikelola dengan benar maka kekayaan alam Indonesia  dapat memberi kecukupan hampir 280 juta penduduk Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan beberapa nota kesepakatan dan kesepahaman antara Direktur Utama Bank Tabungan Negara, Maryono dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj. Kerja sama tersebut antara lain kerja sama pemberian fasilitas jasa dan layanan perbankan berbasis Islamic Banking kepada warga Nahdlatul Ulama, salah satunya  memberikan fasilitas pembiayaan perumahan  

“Saya harap Pak Maryono (Direktur Utama BTN, red) peduli dengan masyarakat NU yang mayoritas  grassroots, ada petani, nelayan, buruh, kuli tambang, kuli bangunan, bahkan ada pengangguran, pokoknya sebagian besar orang sederhana,” kata Said.

Said menjelaskan perjalanan kerja sama perbankan tersebut masih panjang, karena dengan kerja sama tersebut maka  warga NU di daerah bisa sejahtera dengan program  dari BTN tersebut. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home