Khawatirkan Zika, Atlet AS Batal Kunjungi Olimpiade

WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM – Atlet ski putri Amerika Serikat (AS), Lindsey Vonn membatalkan rencana liburan musim panasnya pada Agustus 2016, karena dia menghkawatirkan ancaman virus Zika.

Lindsey Vonn, seperti diberitakan Daily Mail, hari Jumat (15/7) sesungguhnya merencanakan memberi dukungan bagi kontingen AS.

Dia  tidak berlomba di Olimpiade 2016 karena cabang olahraga ski yang dia geluti tidak dipertandingkan di ajang yang berlangsung di Rio De Janeiro, Brasil tersebut. 

Peraih medali emas pada Olimpiade musim dingin 2002 dan juara dunia sejak 2005 itu mencemaskan nyamuk yang menjadi salah satu faktor persebaran penyakit tersebut.

“Zika itu membuat saya ingin tetap tinggal dan menyaksikannya dari rumah,” kata Vonn.

Zika menjadi salah satu momok menakutkan bagi pengunjung maupun atlet yang akan mengikuti ajang yang akan dilangsungkan mulai Jumat (5/8) sampai dengan Minggu (21/8) tersebut.

Berbagai langkah pencegahan telah ditempuh oleh sejumlah atlet untuk menghindari efek Zika, seperti kontingen Korea Selatan yang menggunakan pakaian khusus, namun ada juga yang  memilih tidak berangkat ke Brasil.

Dia juga mengaku bingung bila di posisi atlet yang akan bertanding di multi event empat tahunan tersebut.

“Jujur, saya tidak yakin apa yang akan saya putuskan,” kata dia.

“Saya pikir saya akan berangkat, tapi penyakit itu akan tetap menghantui saya bila saya berada di sana,” kata dia.

Beberapa waktu lalu, menurut cnn.com, ratusan dokter dan guru besar terkemuka menulis surat kepada organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO).

Mereka meminta agar olimpiade musim panas di Rio de Janeiro dibatalkan atau ditunda, atau dipindahkan ke negara lain demi kesehatan masyarakat.

Dalam surat yang ditujukan kepada Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan tersebut, para dokter menyebut merebaknya virus zika dan persebarannya sulit untuk dicegah.

Munculnya surat ini menimbulkan kesenjangan di antara para praktisi kesehatan tentang apa yang harus dilakukan terhadap kompetisi olah raga akbar itu. (dailymail.co.uk/cnn.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum