Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:15 WIB | Rabu, 29 Juni 2016

Kiat Menghadapi Macet Mudik

Ilustrasi: kepadatan arus lalu lintas mudik Lebaran. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tradisi mudik menjelang Hari Raya acap  menyebabkan penumpukan penumpang di terminal, bandara, pelabuhan, jalan raya, dan tempat-tempat tertentu di jalur mudik angkutan Lebaran.  Pemudik yang menggunakan jalur darat atau kendaraan pribadi dalam rangka berlebaran, memang tidak akan menyenangkan bila terhalang macet berkepanjangan di daerah tertentu, yang dilalui selama perjalanan.

Berikut pesan agar mudik tetap sehat, aman, dan selamat, dari Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Farid Moeloek, yang dilansir dari Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, 16 Juni, seperti dilansir dari depkes.go.id serta kiat mudik dengan nyaman yang dipetik dari hellodoctor.co.id.

-Perlu mempersiapkan fisik dan mental dengan menjaga kesehatan dan mengontrol emosi dengan baik selama dalam perjalanan. Karena kelelahan atau kondisi jalan yang macet dan jauh mengakibatkan seseorang sulit mengontrol emosinya.

-Tidak meminum obat-obatan atau minuman yang menyebabkan kantuk sebelum dan selama mengemudi. Jangan memaksakan diri selama mengemudi. Beristirahat setelah mengemudi 3-4 jam. Tidak menggunakan alat komunikasi pada saat mengemudi.

-Periksa kondisi kelayakan kendaraan dengan melakukan servis kendaraan. Sebelum berangkat perlu memantau info lalu lintas, melalui sarana pendukung  peta mudik yang berisi jalur mudik dan lokasi penting seperti pos polisi dan rumah sakit terdekat. Mewaspadai jalur rawan selama mudik, baik rawan kemacetan maupun rawan kecelakaan dan longsor, yang dapat diakses melalui handphone, iPad, laptop atau netbook, aplikasi google maps, atau waze, streaming video.

-Persiapkan makanan dan minuman yang cukup, terutama bagi pemudik yang memiliki bayi, termasuk makanan ringan. Bawa perbekalan dan kebutuhan selama mudik yang cukup. Siapkan obat-obatan pribadi, obat P3K, termasuk obat-obatan untuk anak. Bila sakit di perjalanan manfaatkan fasilitas kesehatan terdekat. Jaga kebersihan diri.

-Siapkan tas khusus pakaian, untuk berjaga-jaga jika pakaian terkena tumpahan minuman atau untuk pakaian ganti saat di penginapan. Masukkan semua pakaian dalam satu tas agar mudah membawanya. Letakkan pakaian anak-anak di bagian atas tas yang mudah terjangkau.

-Membaca buku yang menghibur misalnya komik yang lucu serta mendengarkan musik favorit di music player kendaraan atau melalui ponsel, layak dilakukan jika menghadapi kemacetan panjang yang membosankan.

-Berinteraksi di sosial media atau bermain games, namun pilih game yang ringan-ringan saja. Bosan dengan games di ponsel, coba saja berinteraksi dengan keluarga Anda di kendaraan dan bermain permainan tradisional menarik, seperti permainan “lempar kata”, “pelesetan kata”, tebak-tebakan atau merangkai pantun-pantun jenaka. 

-Bila memungkinkan, berhenti di restoran, kafe, pusat jajanan, dan toko oleh-oleh terdekat untuk membeli dan menikmati makanan khas daerah tersebut, atau menikmati bekal makanan yang sudah dipersiapkan.

-Menambah teman bagi yang mudik dengan sarana kendaraan umum, untuk peluang memiliki teman baru akan terbuka luas.

-Berhentilah sejenak di rest area yang biasanya tersedia di pinggir jalan tol, untuk sekadar mengisi bensin, mengecek ban, atau mengecek mesin kendaraan.

-Bagi pengemudi yang menggunakan mobil bertransmisi otomatis, tekanlah pedal akselerator sehalus mungkin. Sebenarnya, untuk mobil dengan transmisi otomatis, saat persneling berada di posisi ‘D’, mobil sudah bisa jalan dengan sendirinya. Menekan pedal akselerator berlebih justru berpotensi menghabiskan bahan bakar dengan percuma.

-Jika mobil Anda harus berhenti di kemacetan, sebaiknya masukkan tuas persneling ke posisi ‘N’ (netral). Gunanya, selain dapat menghemat bahan bakar, juga bisa mengurangi keausan pada kampas rem dan cakram serta membuat mobil lebih awet dan tahan lama.

-Jangan terlalu sering memainkan atau menginjak pedal rem, karena justru akan menyilaukan pengemudi di belakang Anda, apalagi jika lampu rem mobil Anda memiliki tingkat terang berlebihan.

-Saat menginjak rem, sebaiknya jangan dilakukan secara mendadak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika Anda menginjak rem secara mendadak, pengemudi di belakang mobil Anda otomatis akan merespons secara mendadak pula, dan meningkatkan tekanan jantung si pengemudi. Hal tersebut jelas berbahaya bagi Anda dan pengemudi mobil lainnya.

-Ketika ingin berpindah jalur saat macet, selain menyalakan lampu sein, sebaiknya melakukannya sambil melambaikan tangan atau mengacungkan jempol. Cara ini dianggap lebih santun karena sesuai dengan adat ketimuran.

Setelah mengetahui apa saja sikap yang perlu Anda lakukan ketika menghadapi kemacetan, diharapkan Anda akan semakin sabar dan waspada, sehingga Anda bisa mencapai kampung halaman tujuan Anda dengan selamat dan tanpa ada masalah apa pun.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home