Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:34 WIB | Minggu, 16 Februari 2014

Kondisi Lapas Lhokseumawe Pascakerusuhan Membaik

Aparat keamanan berjaga saat api melahap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Minggu (16/2) dini hari. Aksi pembakaran itu dipicu kemarahan para napi terhadap petugas LP yang tidak memberi izin bagi Napi yang sakit untuk berobat. (Foto: Antara)

BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Kondisi Lembaga Pemasyarakatan Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh kembali membaik kondusif setelah kerusuhan yang disertai pembakaran melibatkan ratusan warga binaan pada Minggu (16/2) dini hari.

"Tidak ada narapidana yang lari. Tidak ada korban jiwa dan situasinya kini sudah kondusif," kata Kepala Devisi Lapas, Kanwil Kemenkum dan HAM Aceh Mujiraharjo di Banda Aceh, Minggu.

Ia menjelaskan, sekitar dini hari Minggu terjadi pembakaran, pengrusakan dan pelemparan melibatkan ratusan narapidana yang mengakibatkan ruang kantor dan gudang besar Lapas terbakar.

Saat kejadian itu, Lapas Lhokseumawe yang berjarak sekitar 272 kilometer arah timur dari kota, dihuni oleh sebanyak 389 narapidana, dan delapan orang di antaranya perempuan.

Namun, peristiwa itu dapat diatasi setelah pihak kepolisian dan TNI dikerahkan untuk mengamankan keadaan di dalam Lapas. Pihak pemadam kebakaran juga berkerja ekstra menjinakkan kobaran api yang membakar bangunan lapas tersebut.

Mujiraharjo menjelaskan tidak ada korban dalam peristiwa kerusuhan dan pembakaran Lapas Lhokseumawe itu. Saat ini, petugas Lapas bersama warga binaan yang dibantu aparat TNI serta Polri telah melakukan pembersihan puing-puing sisa pembakaran.

Ia juga menjelaskan kronologi kejadian yang awalnya terkait adanya seorang napi yang kemasukan/kesurupan akibat penyakit yang dideritanya. Kemudian, pihak keluarga dari napi tersebut minta izin agar petugas membolehkan berobat ke luar Lapas.

Namun, petugas Lapas tidak memberikan izin karena melanggar aturan yang telah ditetapkan. Sekitar pukul 24.00 WIB itu terjadi kerusuhan dengan pelemparan batu dan berlanjut pembakaran serta berbagai tindakan anarkis lainnya.

Mujiraharjo juga menjelaskan akibat peristiwa itu menyebabkan hilangnya dokumen para narapidana. Dan operasional kegiatan rutin Lapas untuk sementara dilakukan di bawah tenda pleton bantuan TNI dan Polri. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home