Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:23 WIB | Selasa, 04 Agustus 2015

Konflik Irak Hancurkan Ribuan Sekolah di Anbar

Anak-anak pengungsi Irak. (Foto: alarabiya.net/AP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 1.500 sekolah rusak atau hancur akibat konflik di Provinsi Anbar, Irak, menurut keterangan juru bicara pemerintah provinsi, hari Senin (3/8).

Anbar merupakan provinsi terbesar di Irak dan dilanda konflik sejak awal 2014, beberapa bulan sebelum kelompok ekstremis ISIS melancarkan serangan secara besar-besaran.

Anbar kini menjadi fokus utama pemerintah untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS. Operasi militer secara besar-besaran digelar di sejumlah wilayah provinsi tersebut, yang juga dihujani serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat.

“Anbar mengalami dampak begitu parah... Lebih dari 1.500 sekolah rusak atau hancur total,” ujar Eid Ammash, juru bicara dewan provinsi.

“Sebagian besar sekolah menjadi target langsung serangan kelompok kriminal ISIS,” ujar Ammash.

“Sejumlah sekolah lain dijadikan pangkalan ISIS dan menjadi target serangan pasukan keamanan Irak dan pasukan udara koalisi, atau berada di garis terdepan medan tempur,” ujarnya.

“Butuh banyak dana dan waktu sedikitnya dua setengah tahun setelah Anbar sepenuhnya direbut kembali dari ISIS agar sekolah-sekolah ini dapat dibangun kembali atau direnovasi,” imbuh Ammash. 

Menurut angka terbaru dari PBB, lebih dari 70 persen anak-anak pengungsi tidak memiliki akses ke pendidikan.
 
"Kebanyakan sekolah di daerah yang terkena dampak penuh sesak atau kegiatan belajar dilakukan dengan bergantian untuk mengakomodasi permintaan dengan fasilitas kelas yang sangat terbatas," kata laporan PBB.
 
Selain sekolah yang telah hancur atau rusak, banyak gedung sekolah masih dikuasai kelompok bersenjata. Bahkan jika ada gedung yang sudah kosong pun, mereka belum bisa menggunakannya sampai bebas dari sisa-sisa amunisi yang belum meledak. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home