Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 13:47 WIB | Jumat, 30 Agustus 2013

Konflik Suriah: Bagaimanapun Caranya Temukan Solusi Damai

Petugas investigasi PBB sedang memeriksa misil yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya (Foto: fox news)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Solusi damai harus menjadi pilihan pertama,” kata pengamat Timur Tengah, Broto Wardoyo, kepada satuharapan.com. Kuncinya adalah negara-negara lain yang punya kepentingan terhadap Suriah harus tidak ikut campur.

Penyerbuan negara-negara sekutu Amerika Serikat terhadap pemerintah Suriah sudah di muka pintu. Rombongan pengungsi dalam jumlah sangat besar sudah bergerak keluar Damaskus. Lembaga-lembaga kemanusiaan seperti UNHCR dan UNICEF sudah mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terburuk ini. Rusia, sekutu pemerintah Suriah, pun mengungsikan warganya ke Moskow.

Namun, di sisi lain baru saja tersiar kabar, parlemen Inggris menolak opsi menyerbu pemerintah Suriah. Negara-negara yang berbatasan langsung dengan Suriah: Yordania dan Turki juga ragu-ragu. Tentu saja, sekutu Bashar: Iran dan Rusia menentang penyerbuan ini. Ban Ki Moon pun dalam pidatonya di Den Haag mendorong penyelesaian damai atas konflik Suriah.

Menurut Broto Wardoyo, pengajar Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, mengatakan bahwa konflik di Suriah ini makin parah karena banyak campur tangan negara-negara lain. “Amerika Serikat ingin memastikan Israel tetap aman. Sedang, Rusia perlu pelabuhan laut panas,” katanya. “China, Iran, dan Arab Saudi juga punya kepentingan masing-masing terhadap Suriah ini.”

“Seandainya, negara-negara itu pergi dan membiarkan rakyat Suriah menemukan solusinya sendiri, kemungkinan penyelesaian menjadi sangat terbuka,” kata ayah satu putri ini. “Pilihan lainnya adalah perundingan diplomatik.”


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home