Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 23:11 WIB | Minggu, 17 April 2016

Korban Gempa Ekuador Meningkat 233 Meninggal

Petugas penyelamat mencari korban di puing-puing rumah yang hancur di kota pesisir Pedernales, Ekuador, hari Minggu (17/4). Gempa bumi terkuat yang melanda Ekuador dalam beberapai dekade ini meratakan bangunan dan merusak jalan raya di sepanjang pantai Laut Pasifik, membawa bangsa Andean dalam kondisi darurat. (Foto: AP/Dolores Ochoa)

QUITO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Ekuador Rafael Correa hari Minggu (17/4) mengatakan, sedikitnya 233 orang meninggal dan tim penyelamat masih berjuang mencari korban yang terperangkap dalam reruntuhan. Sebelumnya dilaporkan lebih dari 580 orang mengalami luka-luka.

Gempa besar berkekuatan 7,8 SR pada hari Sabtu (16/4) pada pukul 19.00 waktu setempat adalah yang terkuat menghantam Ekuador sejak tahun 1979. Pusat gempa 16 mil di sebelah tenggara kota pesisir Muisne yang terletak di pantai barat laut negara itu.

U.S. Geological Survey awalnya mencatat gempa tersebut berkekuatan 7,4 SR kemudian meningkatkan menjadi 7,8. Pusat gempa terjadi di kedalaman 19 kilometer (12 mil). Lebih dari 135 gempa susulan terjadi setelahnya, salah satunya berkekuatan 5.6 SR.

Wakil Presiden Jorge Glas mengatakan negara itu mengerahkan 10.000 tentara dan 4.600 polisi ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa.

Ekuador mengumumkan keadaan darurat untuk provinsi Esmeraldas, Los Rios, Manabi, Santa Elena, Guayas dan Santo Domingo. (apnews.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home