Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:15 WIB | Minggu, 18 Mei 2014

Korban Ledakan Tambang di Turki 301 Jiwa

Para pengunjuk rasa di kota Izmir dengan memajang spanduk untuk mengenang para korban tambang Soma. (Foto: bbc.co.uk)
SOMA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki telah menyerukan penghentian operasi penyelamatan tambang Soma pada hari Sabtu (17/5) setelah dua korban meninggal terakhir ditemukan, sehingga jumlah korban meninggal menjadi 301 jiwa.
 
Menurut pemerintah, mayat semua penambang yang terperangkap setelah tambang runtuh sekarang dianggap sudah dievakuasi semua.
 
"Operasi penyelamatan dilakukan sampai selesai. Tidak ada penambang yang tersisa di bawah tanah," kata Menteri Energi Taner Yildiz pada hari Sabtu.

"Hingga hari ini kami telah memfokuskan pada upaya pencarian dan penyelamatan. Sekarang kita akan fokus pada investigasi, dan bagaimana selanjutnya terkait produksi."

"Kami tidak akan meninggalkan (Soma), setelah upaya pencarian berakhir,'' kata Yildiz, dikutip Associated Press." `Akan ada dukungan psikologis dan sosial,'' tambah dia.

Sementara para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di dekat Soma. Para wartawan mengatakan lebih dari 30 orang, termasuk beberapa pengacara telah ditangkap.
 
Demonstrasi juga digalakkan di tempat lain setelah bencana terburuk pertambangan yang pernah terjadi di Turki.
 
Ratusan orang berunjuk rasa di kota Izmir, Istanbul dan di ibu kota, Ankara.
 
Pihak berwenang setempat telah melarang demonstrasi di pusat kota Soma. Pada hari Jumat polisi anti huru hara menggunakan peluru karet, gas air mata dan meriam air ketika protes berubah menjadi kekerasan.
 
Bencana terjadi hari Selasa (13/5) ketika sebuah ledakan memunculkan gas karbon monoksida di dalam terowongan bawah tanah tambang batu bara yang saat itu terdapat 787 penambang.
 
Operator tambang Soma bersikukuh dan membantah kelalaian apapun. (bbc.co.uk)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home