Korban Meninggal Bom di Gereja Koptik Mesir Jadi 25 Orang
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Korban meninggal ledakan bom di sebuah gereja Koptik di kota Tanta, Mesir, bertambah dari sebelumnya dilaporkan sebanyak 13 orang menjadi 25 orang.
Media online setempat, ahram.org.eg, melaporkan selain 25 orang meninggal, 71 orang mengalami luka-luka. Informasi ini diperoleh dari Kementerian Kesehatan setempat.
Ledakan terjadi pada hari Minggu pagi saat umat merayakan Minggu Palma. Gereja itu bernama Mar Girgis di Tanta, Gharbiya, Mesir. Namun ledakan juga dilaporkan terjadi di luar gereja St Markus di Manshyia, Alexandria.
CNN mengutip media pemerintah setempat, mengatakan bom yang meledak diletakkan di bawah tempat duduk di dalam gedung utama gereja, pada saat jemaat mengikuti ibadah Minggu Palma.
"Teroris menyerang Mesir lagi, kali ini di Minggu Palma. Terorisme memukul Mesir lagi, kali ini pada hari Minggu Palma. Sebuah serangan yang memuakkan namun tak berhasil menaklukkan rakyat Mesir," Kementerian Luar Negeri memberi komentar lewat akun Twitter.
Video media sosial menunjukkan kerumunan orang berkumpul di luar gereja setelah serangan itu.
Belum diketahui siapa di balik serangan tersebut.
Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Kairo bulan ini. Ia akan bertemu dengan sejumlah pemimpin gereja, termasuk pemimpin Gereja Koptik Mesir.
Tanta adalah kota sejauh 96 kilometer sebelah utara Kairo.
Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menerima Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi di Washington dan menekankan dukungannya pada Kairo.
Mereka berdua juga membicarakan keprihatinan bersama terhadap terorisme dan ISIS.
Editor : Eben E. Siadari
Post Scriptum
Seiring dengan perkembangan informasi yang diperoleh, ada dua ledakan bom yang terjadi dalam hari yang sama di Mesir. Pertama adalah ledakan bom di Katedral St George di Tanta. Dilaporkan 25 orang meninggal dan 71 orang terluka. Bom meledak di bawah tempat duduk gereja.
Ledakan kedua terjadi di luar Katedral Santo Markus di Alexandria, yang menewaskan 11 orang dan melukai 35 orang. Ini adalah bom bunuh diri. Pelaku menerobos lewat pintu masuk sebelum dihentikan polisi. Tiga orang polisi termasuk korban yang tewas.
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...