Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:27 WIB | Selasa, 11 Agustus 2015

Korsel Lanjutkan Propaganda di Perbatasan Korut

Ranjau dari kayu diduga milik Korea Utara. (Foto: yonhapnews.co.kr)
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk meminta maaf atas ledakan ranjau darat yang mengakibatkan dua tentara Korea Selatan luka parah.
 
Pada hari Selasa (11/8) Korea Selatan menuntut permintaan maaf dan menuduh Korea Utara sengaja menanam tiga ranjau darat di sisi selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
 
Dua sersan Korsel terluka parah di kaki selama misi patroli pada 4 Agustus ketika ranjau darat itu meledak.
 
Juru bicara presiden Korea Selatan, Min Kyung Wook mengatakan insiden tersebut adalah provokasi yang jelas dan melanggar pakta non-agresi antar-Korea.
 
"Kami mendesak Korea Utara untuk mengajukan permintaan maaf atas provokasi dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Min.
 
Korsel Lanjutkan Propaganda di Perbatasan dengan Korut
 
Sementara pada hari Senin (10/8) Korea Selatan mengatakan pihaknya memerintahkan pelanjutan operasi propaganda di perbatasan terhadap Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir, sebagai respons atas serangan ranjau darat. 

“Militer kami memutuskan untuk melanjutkan siaran propaganda dengan menggunakan pengeras udara sepanjang perbatasan,” ujar juru bicara kementerian pertahanan.

Tindakan itu muncul beberapa jam setelah Korea Selatan menuduh secara terbuka Korea Utara atas tiga ledakan ranjau darat yang membuat cacat dua tentara dalam patroli perbatasan pekan lalu.

Selama bertahun-tahun, sebagian besar pengeras suara ditempatkan di lebih dari belasan posisi sepanjang perbatasan dengan Korea Utara sudah mengumumkan sejumlah pesan propaganda mengenai indahnya kehidupan di Korea Selatan.

Praktik itu dihentikan oleh perjanjian bersama pada 2004 selama periode pemulihan kembali hubungan antara kedua Korea yang sudah digagas oleh mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-Jung. 

Korea Selatan mengancam akan melanjutkan praktik propaganda itu pada 2010 setelah insiden tenggelamnya sebuah kapal korvet angkatan laut yang dituduhkan kepada sebuah kapal selam Korea Selatan. (yonhapnews/AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Back to Home