Korut Cemooh Ambisi Ban Ki-moon untuk Jadi Presiden Korsel
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara, hari Jumat (23/12) mengolok-olok Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon yang jabatannya akan segera berakhir, atas ambisi nyatanya untuk maju sebagai presiden Korea Selatan.
Korea Utara menyebutnya "bunglon bertopeng manusia" yang oportunistis dan memimpikan "impian kosong."
Pada laman pemerintah Korea Utara, Uriminzokkiri, menulis bahwa Ban, yang diduga memiliki ambisi-ambisi menjadi presiden, absurd karena caranya bekerja sebagai pemimpin PBB selama 10 tahun terakhir telah membuatnya hidup dalam "kritikan dan cemoohan."
Artikel tersebut menyebutkan bahwa Ban memiliki reputasi buruk dalam politik domestik di Korea Selatan karena ia seorang oportunis yang "mengikuti ke mana arah angin bertiup dan berubah sikap tergantung situasi."
"Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa jangan regangkan kakimu lebih panjang dari selimut, dan ambisinya menjadi presiden meskipun hidup dalam semua bentuk kritikan dan cemoohan adalah seperti mimpi kosong dan konyol," tulis Uriminzokkiri.
Ban, yang mundur sebagai sekjen PBB pada akhir tahun ini setelah dua periode lima tahun, belum secara resmi mendeklarasikan ambisinya untuk maju sebagai calon presiden Korea Selatan, namun ia tidak menyangkal hal tersebut.
Dalam pertemuan dengan para wartawan Korea Selatan di New York awal tahun ini, Ban mengatakan ia siap "membakar" tubunya untuk berbakti pada Korea Selatan, indikasi terkuat keinginannya untuk maju dalam pemilihan presiden.
Ban menjadi sorotan karena ada kemungkinan Korea Selatan melangsungkan pemilihan presiden hanya dalam beberapa bulan mendatang, karena parlemen yang dikuasai oposisi pada 9 Desember memutuskan untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye karena skandal korupsi.
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memiliki waktu sampai enam bulan untuk memutuskan apakah Park harus mundur atau menjabat lagi. Kekuasaannya ditangguhkan sampai saat itu, dan perdana menteri bertindak sebagai penjabat sementara. Jika Park resmi diturunkan dari jabatannya, pemilihan umum harus dilangsungkan dalam 60 hari.
Jika ia maju sebagai calon presiden, Ban kemungkinan akan mewakili partai konservatif baru yang dibentuk oleh pembelot dari partai Park, Partai Saenuri. Lebih dari 30 anggota anti-Park dalam Saenuri telah mengumumkan rencananya untuk meninggalkan partai minggu depan dan membentuk partai baru. (VOA)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...