Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 08:01 WIB | Senin, 08 Januari 2018

Lagi-lagi Komunikasi

”Komunikasi adalah pembangun hubungan antarmanusia. Ia adalah kunci keberhasilan kehidupan personal maupun kehidupan kerja” (Paul J. Meyer).
Komunikasi (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Jika Anda tidak fasih bicara ataupun menulis, Anda bukanlah siapa-siapa. Setiap hari Anda akan sakit hati melihat mereka yang kemampuannya jauh di bawah Anda namun maju terus dalam kariernya menyusul Anda satu per satu.  Demikian kutipan yang baru saja saya jumpai.

Betapa sering kita melihat hal ini terjadi di dunia kerja: ia yang rajin, pandai, berdedikasi, nyatanya tertinggal kariernya dari mereka yang kurang pandai, namun cakap berkomunikasi, pandai bergaul, pandai menempatkan diri. Jika pimpinan salah memilih dengan menempatkan seorang yang pandai, berdedikasi, namun tak piawai dalam komunikasi, pasti dalam waktu tak terlalu lama akan tampak penurunan kinerja tim. Sedemikian pentingkah komunikasi itu, sehingga hal lain seperti menjadi tak berarti?

Tak dapat ditampik, kita semua adalah pemain tim. Di mana pun, setiap manusia normal akan menjadi bagian dari tim yang memiliki satu visi. Bahkan seorang ibu rumah tangga sekalipun adalah bagian dari tim untuk mensukseskan kelancaran dan kenyamanan berlangsungnya fungsi di dalam rumah tangga. Bagaimana jadinya jika Si Ibu memiliki ritme kerja sendiri di mana ia setiap hari memasak berbagai macam makanan yang enak dan memang disukai keluarga, namun pakaian kotor tak dicucinya dalam seminggu dengan alasan ia ingin menyelesaikannya dalam satu hari pada akhir minggu. Dan itu tidak dikomunikasikannya sehingga anggota rumah tangga lainnya tak menyadari akan timbul masalah. Ayah akan berangkat ke kantor, namun kemeja yang dicarinya tak ketemu. Anak bersiap sekolah, namun seragamnya masih direndam semua.  

Jika di rumah saja semua orang adalah pemain tim, apalagi di tempat kerja di mana kinerja ditargetkan, orang lain akan sangat terdampak oleh pencapaian orang lain, dan majunya tempat kerja sangat tergantung pada kinerja tim. Komunikasi sangat penting!

Pertanyaannya tentu, komunikasi macam apa yang diperlukan? Banyak bicara seperti yang dicontohkan orang yang sering muncul di siaran televisi? Melontarkan ide, opini, bahkan kritik sehingga menimbulkan kekaguman orang akan ketajaman pikirannya, tanpa bisa membuktikan kebenaran kata-katanya dalam praktik keseharian?

Beratus atau bahkan beribu tulisan mengenai komunikasi selalu mengemukakan ciri tim di mana peran komunikasi menghasilkan kinerja tim yang baik berikut ini:

  1. Tidak ada anggota tim yang membangun kelompok kecil  atau gang yang memisahkan diri dari anggota tim yang lain. Perbedaan tidak pernah dipermasalahkan karena yang penting adalah pencapaian tujuan bersama. Berbicara dengan setiap anggota tim sama mudahnya.
  2. Kedekatan disadari sebagai hal yang mesti diperjuangkan. Tim yang sehat adalah tim di mana semua anggotanya tidak merasa lebih hebat dari anggota tim lainnya,  atau bahkan ingin menonjolkan diri. Dengan demikian tidak muncul rasa curiga satu terhadap lainnya.  Tidak timbul  jurang pembatas antara satu anggota tim dengan lainnya. Komunikasi bisa dibangun dengan mudah. Banyak ngobrol, salah satu medianya.
  3. Konflik tidak pernah dibiarkan menjadi  berlarut-larut. Konflik akan selalu ada. Akan tetapi, jika konflik segera diselesaikan, maka tidak ada peluang bagi konflik itu untuk bertumbuh menjadi besar sehingga berpotensi membahayakan kinerja tim.
  4. Di atas semua itu, komunikasi yang jujur, transparan, apa adanya, selalu akan mendatangkan kebaikan bagi kinerja tim.

Tentu saja unsur lain bagi pencapaian kinerja tim seperti komitmen untuk mencapai keberhasilan tim tak dapat diabaikan. Bersama dengan kemampuan komunikasi, di bawah pemimpin yang kompeten, tak ada halangan bagi tim untuk berhasil.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home