Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 18:09 WIB | Minggu, 24 Desember 2023

Ledakan di Pabrik Pengolahan Nikel di Sulawesi Tengah, 13 Tewas, 38 Luka-luka

Ledakan di pabrik pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. (Foto: Tangkap layar video)

PALU, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 13 orang tewas dan 38 lainnya luka-luka pada hari Minggu (23/12) setelah ledakan terjadi di pabrik pengolahan nikel yang didanai China di Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, kata seorang pejabat kawasan industri.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 5:30 pagi di pabrik milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di Kawasan Industri Morowali yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, kata juru bicara kompleks tersebut dalam sebuah pernyataan.

“Jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang, 13 orang tewas dalam kejadian tersebut. Korban luka ringan dan berat yang sedang mendapat perawatan medis sebanyak 38 orang,” kata Juru Bicara, Dedy Kurniawan.

Pernyataan itu menyebutkan delapan warga Indonesia dan lima pekerja asing tewas. Investigasi awal menunjukkan ledakan terjadi selama pekerjaan perbaikan tungku ketika cairan yang mudah terbakar menyala dan ledakan berikutnya menyebabkan tangki oksigen di dekatnya juga meledak, kata pejabat itu.

Menurut pernyataan tersebut, api berhasil dipadamkan pada Minggu (23/12) pagi.

Perusahaan yang mengelola kawasan industri tersebut mengatakan pihaknya “sangat sedih” atas bencana tersebut dan mengatakan beberapa jenazah korban yang teridentifikasi telah diterbangkan pulang.

Sulawesi tengah merupakan pusat produksi nikel, logam dasar yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik dan baja tahan karat, dan pertumbuhan investasi Beijing telah memicu keresahan mengenai kondisi kerja di fasilitas-fasilitas tersebut.

Pada bulan Januari, dua pekerja termasuk seorang warga negara China terbunuh di pabrik peleburan nikel di kawasan industri yang sama setelah terjadi kerusuhan saat protes mengenai kondisi keselamatan dan gaji.

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah mencatat 51 orang korban kecelakaan kerja akibat tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak pada Minggu pukul 05:30 Wita.

"Hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan mengakibatkan kebakaran," kata Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan di Kota Palu, Sulteng, hari Minggu.

PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali sedang berduka atas musibah ini, terutama keluarga para korban yang terdampak dari peristiwa ini.

Dari 51 orang karyawan menjadi korban, 12 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia terdiri atas tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) dan lima tenaga kerja asing (TKA), sementara 38 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, saat ini telah mendapatkan penanganan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.

"Korban meninggal dunia sudah diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing," katanya. Ledakan pertama memicu sejumlah tabung oksigen di sekitar area ikut meledak, kebakaran tungku berhasil dipadamkan sekitar pukul 09:10 Wita.

Hingga kini, PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk penanganan korban, dan berjanji menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak serta kewajiban para korban.

"Saat itu pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut pasca ledakan," kata Dedy.

Ia menambahka pihak manajemen perusahaan juga masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik. (Antara/AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home