Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:38 WIB | Senin, 27 April 2015

Lima Miliar Orang Tidak Bisa Akses Operasi Bedah

Ilustrasi: Sepertiga dari seluruh kematian pada 2010 (yang mencapai 16,9 miliar kasus) merupakan jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan operasi bedah. (Foto: bbc.co.uk)

LONDON, SATUHARAPAN.COM  - Dua-pertiga dari seluruh populasi dunia tidak bisa mendapatkan operasi bedah yang aman dan terjangkau, menurut kajian terbaru yang dilansir jurnal medis The Lancet.

Kajian tersebut  tidak hanya memperhitungkan keberadaan dokter spesialis bedah di sejumlah daerah di dunia, tapi juga meninjau apakah suatu kelompok masyarakat dapat mencapai pusat medis yang memiliki fasilitas bedah dalam dua jam, apakah prosedur bedah yang dilakukan aman, dan apakah pasien bisa membayar perawatan tersebut.

Salah satu peneliti, Andy Leather, mengatakan jutaan orang di dunia sekarat, karena menderita usus buntu dan proses kelahiran. Salah satu contoh terparah ialah kawasan sub-Sahara di Afrika. Di sana, sedikitnya 93 persen  masyarakat tidak punya akses ke perawatan bedah.

Leather, yang juga menjabat Direktur Pusat Kesehatan Global di King’s College, London, menyebut situasinya sangat parah.

“Orang-orang sekarat dan mengalami kecacatan, yang seharusnya bisa dihindari jika mereka mendapat perawatan bedah yang baik. Lalu, semakin banyak orang yang terjerumus ke dalam kemiskinan karena mereka mencoba mengakses perawatan bedah,” kata Leather.

Jumlah dokter spesialis bedah per 100.000 orang, Inggris: 35, Amerika Serikat: 3,  Brasil: 35, Jepang: 17, Afrika Selatan: 7, Bangladesh: 1,7, Sierra Leone (sebelum Ebola): 0.1

Seruan Berinvestasi

Kajian yang dilansir jurnal ilmiah The Lancet itu, dilakukan 25 peneliti. Mereka menghabiskan satu setengah tahun mengumpulkan bukti-bukti dan kesaksian dari pekerja medis dan pasien dari lebih 100 negara.

Dalam kajian tersebut, mereka menemukan,sepertiga dari seluruh kematian pada 2010 (yang mencapai 16,9 miliar kasus) merupakan jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan operasi bedah. Jumlah itu melampaui gabungan kematian akibat HIV-AIDS, tuberkolosis, dan malaria.

Berbekal kajian tersebut, mereka kini menyerukan kepada semua khalayak dunia untuk berinvestasi pada kesehatan, terutama perawatan bedah. Dana yang diperlukan, menurut mereka, mencapai US$ 420 miliar (Rp 5,4 triliun)

Jika investasi tidak dilakukan dari sekarang, para peneliti itu mengatakan dunia menghadapi risiko kesehatan yang menyebabkan kerugian lebih dari US$12 triliun (Rp 1500 triliun) hingga 2030 mendatang.

Data dan Fakta

Sebanyak 313 juta operasi bedah dilakukan di seluruh dunia tiap tahun. Hanya satu dari 20 operasi yang dilakukan di negara-negara miskin, tempat sepertiga dari populasi dunia bermukim.

Dunia kekurangan sedikitnya 143 juta operasi bedah setiap tahun. (bbc .co.uk)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home