Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:35 WIB | Selasa, 28 Juli 2020

Malaysia Mencari 24 Pengungsi Rohingya Yang Berenang di Laut

Pengungsi Rohingya yang dicegat oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia di luar Pulau Langkawi, dikawal di kapal mereka saat mereka diserahkan ke otoritas imigrasi, di dermaga feri Kuala Kedah di Malaysia (Foto: dok. Reuters).

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Malaysia hari Minggu (26/7) berusahan mencari 24 pengungsi Rohingya yang hilang ketika mencoba berenang ke pantai dari sebuah kapal di pulau wisata Langkawi.

Malaysia yang mayoritas Muslim telah lama menjadi tujuan favorit bagi Muslim Rohingya yang mencari kehidupan yang lebih baik, setelah lolos dari penumpasan militer tahun 2017 di Myanmar, dan yang baru-baru ini berusaha keluar dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.

Penjaga pantai Malaysia mengatakan 25 orang telah mencoba berenang ke pantai pada hari Sabtu (25/7) malam ketika kapal mereka berada di dekat pantai barat pulau itu, tetapi hanya satu yang mencapai daratan.

Dua kapal dan satu pesawat dikirim pada hari Minggu untuk menjelajahi area seluas lebih dari 100 mil laut, menurut Mohd Zawawi Abdullah, direktur provinsi untuk Badan Penegakan Maritim Malaysia.

"Kami telah menyampaikan informasi ke agen penyelamat lain dan komunitas nelayan lokal dan juga akan memberi tahu pihak berwenang Thailand... untuk membantu pencarian," kata Zawawi dalam sebuah pernyataan.

Polisi menahan orang yang mencapai pantai untuk diinterogasi. Mereka tidak mengatakan apa yang terjadi pada kapal itu.

Bulan lalu, 269 Rohingya ditahan pada saat kedatangan di Langkawi. Pada saat itu, kepala pihak Malaysia mengatakan 269 dipindahkan dari "kapal induk" yang lebih besar di mana belasan orang diyakini telah meninggal dan dibuang ke laut selama perjalanan empat bulan.

Malaysia tidak mengakui status pengungsi mereka. Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan bulan lalu negara itu tidak dapat menerima Rohingya lagi, dengan alasan ekonomi yang terpukul oleh pandemi virus corona. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home