Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 00:10 WIB | Minggu, 18 Desember 2022

Malaysia: Tim Masih Mencari 12 Korban Tanah Longsor

Anggota tim pemadam kebakaran dan penyelamat melihat tanah longsor pada Sabtu, 17 Desember 2022, di Batang Kali, Malaysia. Tanah longsor Jumat, 16 Desember 2022, di sebuah perkemahan turis di Malaysia menyebabkan lebih dari selusin orang tewas dan pihak berwenang mengatakan selusin lainnya dikhawatirkan terkubur di lokasi di sebuah pertanian organik di luar ibu kota Kuala Lumpur. (Foto: AP Vincent Thian)

BATANG KALI, SATUHARAPAN.COM-Petugas penyelamat menggunakan anjing pelacak dan ekskavator menjelajahi puing-puing dan lumpur pada hari Sabtu (17/12) untuk mencari selusin orang yang diyakini terkubur dalam tanah longsor di Malaysia yang menewaskan 21 orang lainnya, termasuk lima anak.

Pihak berwenang mengatakan 94 orang sedang tidur di sebuah perkemahan tanpa izin di sebuah pertanian organik pada hari Jumat (16/12) pagi ketika tanah runtuh dari jalan sekitar 30 meter di atas lokasi dan menutupi sekitar satu hektare lahan. Sebagian besar adalah keluarga yang menikmati liburan singkat selama liburan sekolah akhir tahun.

Sebanyak 21 jenazah telah ditemukan termasuk lima anak dan 12 perempuan. Seorang ibu dan putrinya yang masih balita ditemukan saling berpelukan dalam adegan yang menyayat hati, kata tim penyelamat.

Tujuh orang dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya, termasuk tiga warga Singapura, diselamatkan tanpa cedera. Pencarian di peternakan di negara bagian Selangor tengah dihentikan selama beberapa jam semalam karena hujan, dan dilanjutkan pada Sabtu pagi untuk mencari 12 orang lainnya yang masih hilang.

Mengenakan helm dan membawa sekop serta peralatan lainnya, penyelamat bekerja dalam tim untuk menyisir puing-puing sedalam delapan meter. Ekskavator dikerahkan dan beberapa bekerja dengan anjing pelacak untuk mengendus kemungkinan tanda-tanda kehidupan dan mayat. Para pejabat mengatakan sekitar 450.000 meter kubik puing, cukup untuk mengisi 180 kolam renang berukuran Olimpiade, menghantam perkemahan.

Pihak berwenang mengatakan pemilik tanah tidak memiliki izin untuk menjalankan perkemahan. Pejabat tidak dapat menentukan penyebab pasti dari tanah longsor, yang terjadi tanpa peringatan, tetapi percaya itu bisa terjadi karena pergerakan air bawah tanah sementara hujan monsun akhir tahun membuat tanah tidak stabil.

Para penyintas mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mendengar suara gemuruh dan merasakan bumi bergerak sebelum tanah runtuh di tenda mereka. Pemerintah telah memerintahkan semua tempat perkemahan nasional yang berada di dekat sungai, air terjun, dan lereng bukit ditutup selama seminggu untuk menilai keamanannya.

Perkemahan di Batang Kali, sekitar 50 kilometer utara Kuala Lumpur, adalah tempat rekreasi yang populer bagi penduduk setempat untuk mendirikan atau menyewa tenda dari pertanian. Tetapi pihak berwenang mengatakan itu telah berjalan secara ilegal selama dua tahun terakhir. Ini memiliki izin untuk menjalankan pertanian tetapi tidak ada izin untuk mengoperasikan kegiatan berkemah. Jika terbukti bersalah, operator menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home