Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 21:45 WIB | Minggu, 08 November 2015

Mantan Presiden Israel Yitzhak Navon Meninggal Dunia

Presiden kelima Israel Yitzhak Navon. (Foto: Yonatan Sindel/Flash90)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Yitzhak Navon, presiden kelima Israel, meninggal dunia dalam usia 94 tahun, kata keluarganya pada Sabtu (7/11).

Sebuah pernyataan dari keluarganya menyebutkan dia menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Yerusalem pada Jumat (6/11).

Navon akan dimakamkan pada Minggu (8/11) pagi di pemakaman Gunung Herzl Yerusalem. Rencananya, pemakaman ini akan dihadiri oleh beberapa pejabat negara seperti Presiden Israel Reuven Rivlin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan Presiden Israel Shimon Peres dan anggota keluarga Navon.

Pihak keluarga juga mengatakan pemakaman ini terbuka untuk umum.

Navon lahir di Yerusalem pada 1921.

Ayahnya adalah “keturunan orang buangan dari Spanyol yang tiba di Yerusalem dari Turki pada 1670” dan keluarga ibunya mencapai Yerusalem dari Maroko pada abad ke-19, menurut kantor kepresidenan.

Navon memasuki kehidupan bermasyarakat setelah perang menyusul pembentukan Israel pada 1948 dan memegang berbagai peran. Dia mengepalai departemen kebudayaan Kementerian Pendidikan, sebelum menjadi anggota parlemen, ketika dia mengabdi pada 1968-1978, dan menjadi anggota partai Buruh.

Pada 1978 dia terpilih sebagai presiden, posisi yang dia pegang sampai 1983.

Presiden Israel Reuven Rivlin menyebut Navon sebagai “seseorang yang mulia, aristokrat yang bersahaja, presiden yang berasal dari rakyat, dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.”

Dia berusaha untuk melestarikan tradisi Ladino Yahudi, tradisi yang menciptakan identitas Israel yang baru, yang bangga dan tidak melupakan asal-usulnya.

Rivlin juga mengingat Navon sebagai presiden yang menciptakan gaya baru dan praktis dan tidak takut untuk mengambil sikap akan apa yang dia percayai, seperti ketika dia mengancam akan mengundurkan diri menyusul kabar pembantaian Sabra dan Shatilla di Lebanon pada tahun 1982.

“Negara Israel hari ini telah kehilangan putra terbaiknya, presiden rakyat yang tidak pernah sombong yang kita kagumi sebagai seorang pribadi yang penuh cinta,” kata Rivlin dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari timesofisrael.com hari Minggu (8/11).

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home