Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:56 WIB | Selasa, 30 Agustus 2016

Maskapai Tunisair akan PHK 1.000 Karyawan

Ilustrasi. Pesawat maskapai Tunisair. (Foto: commons.wikimedia.org)

TUNIS, SATUHARAPAN.COM - Menteri Transportasi Tunisia, Anis Guedira, pada hari Senin (29/8), mengatakan Tunisair, maskapai milik negara Tunisia, berencana untuk memberhentikan 1.000 karyawan atau lebih dari 12 persen dari tenaga kerja penuh waktu, sebagai bagian dari rencana reformasi.

Guedira mengatakan kepada Reuters bahwa reformasi Tunisair telah direncanakan bulan yang lalu sebagai bagian dari program maskapai yang dibuat dengan persetujuan dengan serikat untuk mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing.

"Kami akan segera memberhentikan 400 karyawan yang telah memilih untuk meninggalkan secara sukarela dan mereka akan menerima kompensasi," kata Guedira seperti dikutip dari alarabiya, hari Senin (29/8).

"Pemotongan kerja akan mencapai total 1.000 di Tunisair,” dia menambahkan

Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters maskapai akan membayar sekitar US$ 50 juta sebagai ganti rugi kepada 1.000 karyawan. Maskapai ini saat ini memiliki sekitar 8.200 pekerja penuh waktu.

Sebagai bagian dari reformasi yang lebih luas, pemerintah Tunisia berusaha untuk menekan kerugian besar yang dikeluarkan oleh perusahaan besar milik negara, yang tahun lalu berjumlah sekitar US$ 1,5 miliar.

Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed, menjanjikan pemerintahan barunya akan mengambil keputusan sulit untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja sebagai negara yang berada di bawah tekanan dari para pemberi pinjaman global untuk mendorong melalui reformasi dan pemangkasan belanja pemerintah.

Gaji Pegawai yang Tinggi

Gaji pegawai Tunisia sekitar 13,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) termasuk yang tertinggi di dunia. Bank sentral mengatakan pemerintah akan perlu mencari banyak pembiayaan eksternal untuk tahun depan atau akan mampu menutupi biaya mereka.

Chahed telah memperingatkan program penghematan dengan PHK di sektor publik akan terelakkan jika Tunisia tidak memperkenalkan reformasi yang mencakup perbaikan dari sejumlah perusahaan yang dikelola negara.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home