Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:37 WIB | Senin, 01 Oktober 2018

Menag Apresiasi Kiprah GPdI Jaga Kerukunan di Papua

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada Perayaan Yubelium ke-70 Gereja Pantekosta di Tanah Papua. (Foto: kemenag.go.id)

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hadir dalam perayaan Yubileum ke-70 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Tanah Papua. Dalam sambutannya, Menag mengapresiasi kiprah Gereja GPdI dalam ikut menjaga kerukunan di Tanah Papua.

“Kehadiran saya juga sekaligus menyampaikan terima kasih dan apresiasi saya kepada semua pemuka agama, para tokoh agama, para pimpinan majelis-majelis agama yang telah memberikan yang terbaik menjaga kerukunan hidup antarumat beragama di Papua ini, sehingga kedamaian, upaya untuk menebarkan kasih sayang antarkita tetap mampu dilaksanakan masyarakat Papua secara keseluruhan," kata Menag di Jayapura, Minggu (30/9).

"Secara keseluruhan masyarakat Papua itu sangat toleran, sangat memahami betul ikatan persaudaraan sesama kita," katanya.

Ketua Panitia Yubileum ke-70  Boy Markus Dawir mengatakan, GPdI di tanah Papua ini merupakan gereja yang sudah tua. Gereja Pantekosta ini hadir tiga tahun sejak Indonesia merdeka. 

"Kita rayakan Yubileum ke-70 tahun di tanah Papua ini agak besar, yakni kita selenggarakan selama 10 hari, dan kami berterima kasih pada Menteri Agama Republik Indonesia  yang sudah bisa hadir memenuhi undangan kami dan juga bisa langsung bertemu dengan seluruh jemaat Gereja Pantekosta yang juga dihadiri 26 Ketua Majelis Daerah dari 26 provinsi," kata Boy Markus Dawir.

Menurut Boy, pada peringatan Yubelium Gereja Pantekosta ke-70 di Tanah Papua ini, pihaknya juga melakukan deklarasi untuk mendukung pemilu damai. "Pesan ini menjadi komitmen bersama 26 Ketua Majelis Daerah," kata Boy Markus Dawir.

Selain jemaat dari Indonesia, perayaan Yubelium ini juga dihadiri sejumlah undangan dari Pasifik. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home