Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:42 WIB | Sabtu, 24 Desember 2022

Menag Bertemu Grand Syeikh Al-Azhar di Kairo, Mesir

Menag bersilaturahim dengan Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmed Al Tayeb di Kairo. (Foto: Humas Kemenag)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, bertemu dengan Grand Syeikh Al Azhar (GSA), Prof Dr Ahmed Al Tayeb. Menag berharap Al Azhar dapat menambah kuota beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.

"Alhamdulillah, siang ini waktu Kairo, saya diterima Grand Syekh Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb. Saya sampaikan harapan akan penambahan kuota beasiswa dan beliau merespons dengan baik," kata Menag Yaqut di Kairo, hari Kamis (22/12/2022).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Masyikhatul Azhar, Menag juga mengajukan permohonan agar asrama yang dulu dijadikan sebagai tempat isolasi bagi penderita COVID-19 dapat difungsikan kembali sebagai asrama mahasiswa. 

Terhadap usulan Menag, Syeikh Ahmed Al Tayeb menyambut baik. Pihaknya akan menambah kuota beasiswa dari 200 menjadi 250 mahasiswa. "Kami akan menambah beasiswa bagi calon mahasiswa Indonesia di Al Azhar dari 200 menjadi 250. Kami sangat respek kepada anak-anak Indonesia yang berakhlak mulia, santun, ramah, dan tekun, serta memiliki minat dan motivasi tinggi terhadap pendidikan," kata Syeikh Ahmed Al-Tayeb.

"Namun, saya meminta kepada pihak Kedutaan agar ikut mendampingi mereka dalam peningkatan kegiatan-kegiatan ilmiah, sosial, keagamaan, dan kebudayaan," katanya. Grand Syeikh juga berharap pihak kedutaan Indonesia di Mesir bisa bekerja sama dengan Al Azhar untuk memberikan perhatian kepada mahasiswa.

Grand Syeikh Al Azhar mengapresiasi inisiatif Indonesia menggelar Muktamar Fikih Peradaban. Prof Ahmed Al Tayeb yakin bahwa kegiatan itu sangat penting. "Saya yakin yang akan dihasilkan juga sangat penting sekali, terutama terkait pentingnya meluruskan salah paham tentang Islam dan Islamphobia di wilayah Asia dan Asia Tenggara," katanya.

Menag mengatakan, Muktamar Fikih Peradaban digelar sebagai langkah yang sangat kontekstual. Menurut dia, Islam merupakan agama komprehensif yang mampu menjawab berbagai persoalan kehidupan manusia. "Islam itu begitu terbuka dan perlu dipromosikan. Kami berharap agama lain juga melakukan hal yang sama, sehingga akan terjalin kehidupan umat manusia yang rukun dan harmonis," jelasnya.

Ikut mendampingi Menag, Dirjen Pendikan Islam, M Ali Ramdhani, Stafsus Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo, Dubes RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pontren, Waryono Abdul Ghafur, serta Plt Direktur Diktis, Syafii.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home