Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:00 WIB | Sabtu, 24 November 2018

Menag Terima Alissa Wahid Bahas Wawasan Kebangsaan dan Keluarga Sakinah

Ilustrasi. Koordinator Gusdurian, Alissa Wahid, dalam satu acara di Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, Januari 2016. (Foto: Dok satuharapan.com/Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menerima Koordinator Gusdurian Alissa Wahid, aktivis pendidikan Budi Kuncoro, rohaniawan Romo Benny, dan Staf Khusus Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin. Kehadiran para aktivis sosial itu dalam rangka audiensi program wawasan kebangsaan dan penguatan manajemen keuangan keluarga.

“Untuk program wawasan kebangsaan akan melibatkan tiga kementerian, yakni: Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” kata Alissa Wahid di Kantor Kemenag, Kamis (22/11), seperti dilaporkan Ruwaidah dan dilansir kemenag.go.id.

Menurut Alissa, ada beberapa program yang saat ini masih dieksplorasi. Namun, ada juga yang sudah jadi, yaitu: dialog kebangsaan di ruang publik dan lomba paduan suara lagu kebangsaan. “Khusus untuk acara lomba lagu kebangsaan akan disisipkan mentoring wawasan kebangsaan kepada peserta,” katanya.

Acara yang akan melibatkan semua unsur agama dan dibuat berjenjang mulai dari tingkat kampung, tingkat kota, hingga tingkat nasional ini, akan dikemas secara menarik agar tidak terlihat monoton dan membosankan.

Program lain yang didiskusikan terkait edukasi manajemen keuangan bagi masyarakat di daerah. Menurut Alissa, perkembangan saat ini sudah pada tahap prototipe program kegiatan. Desember mendatang akan dilakukan piloting.

“Pusat Pelayanan Keluarga Sakinah sudah memilih beberapa area yang banyak kelompok miskinnya. Bersama KUA setempat akan melakukan edukasi kepada masyarakat,” tuturnya.

Ia menjelaskan, manajemen keuangan keluarga mencakup bagaimana menciptakan konsumsi yang bertanggung jawab, memilih pengeluaran yang sesuai kebutuhan dan keinginan, “Kita ingin masyarakat merasa secure meskipun berpenghasilan minim, dengan manajemen keuangan keluarga.”

Manajemen keluarga antara lain mencakup bagaimana keluarga membelanjakan pendapatan maupun bagaimana cara keluarga ini mulai berinvestasi. Investasi dalam hal ini terkait dengan bagaimana keluarga tetap dapat menyekolahkan anak-anak atau menyiapkan kebutuhan lain di masa depan.

Diharapkan program penyuluhan manajemen keuangan keluarga yang selama ini sudah dilakukan oleh Kementerian Agama untuk pasangan yang baru menikah dapat diperluas di Kementerian Sosial dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Menanggapi program tersebut, Menteri Agama menyatakan senang dengan adanya akselerasi program untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. “Harapannya program yang telah dijalankan di Yogyakarta, dapat juga diterapkan di daerah lain dengan disesuaikan budaya masyarakat setempat,” katanya.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home