Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:09 WIB | Senin, 13 April 2015

Mendikbud: Tidak Ada Anak Indonesia yang Dinomorduakan

Sejumlah pelajar mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di SMA Negeri 70, Jakarta, Senin (13/4). Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menegah menjalankan kebijakan baru dengan mengadakan UN berbasis komputer pada 585 sekolah di seluruh Indonesia. (Foto: Antara/Vitalis Yogi Trisna)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, tidak ada anak Indonesia yang dinomorduakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

"Pelaksanaan UN di sekolah ini menunjukkan tidak ada anak Indonesia yang dinomorduakan," kata Anies saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) B 01 Jakarta, di Jakarta, Senin (13/4).

Anies menjelaskan, UN diikuti anak-anak yang berkebutuhan umum dan khusus, tanpa adanya pengecualian. Dalam sidak tersebut, Mendikbud berdialog langsung dengan peserta UN dengan kebutuhan khusus tuna rungu.

"Saya mendoakan agar adik-adik bisa mengerjakan soal dengan baik. Apakah sudah siap untuk UN?," tanya Anies yang kemudian dibantu seorang guru untuk mengkomunikasikannya.

Peserta UN berjumlah 10 siswa tersebut, mengaku siap untuk UN hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Seorang peserta UN, Fitria, mengaku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus SMA.

Kepsek Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) B 01 Jakarta, Ratmartini, mengatakan durasi soal UN sama dengan di sekolah biasa yakni dua jam. "Durasi sama, yang berbeda bobot soalnya," kata Ratmartini. Ratmartini menjelaskan pada UN 2014, hampir seluruh siswa SLB lulus.

UN 2015, berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni tidak lagi menentukan kelulusan. Kemdikbud menetapkan nilai standar 5,5. maka tidak ada kewajiban mengulang.

Pada UN 2015, juga diselenggarakan UN berbasis komputer di 585 SMA-SMK serta SMP di Tanah Air. Sekolah akan menerima dua laporan yakni kinerja siswa dan integritas sekolah.

Mendikbud meminta sekolah tidak mengorbankan siswa dengan melakukan kecurangan. UN berbasis kertas tingkat SMA/SMK dilangsungkan pada 13 April hingga 15 April.

Sementara, untuk UN berbasis komputer tingkat SMK dilangsungkan pada 13 April -16 April, dan SMA pada 20 April dan 21 April.(Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home