Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Setyomurti 18:00 WIB | Selasa, 08 Desember 2015

Menggunakan Akal Sehat

Jangan sembrono!
Pilihan (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Menggunakan akal sehat dalam pilkada berarti dengan kesungguhan menggunakan pikiran yang jernih dan tidak sembrono menentukan pilihan! Satu suara dari kita ikut andil dalam menentukan masa depan bangsa ini melalui pemimpin yang akan kita pilih dalam Pilkada nanti.  Masa depan bangsa berarti juga masa depan kita,  warga masyarakat!   Artinya,  dengan kita memilih pemimpin yang benar, yang memiliki kapasitas dan integritas, maka dapat diharapkan kepeduliannya untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa!

Itulah nasihat singkat yang spontan saya sampaikan kepada anak-anak muda di lingkungan tempat tinggal kami ketika mereka tampak tidak serius menghadapi Pilkada serentak 9 Desember esok. Mereka anak-anak SMA, pemilih pemula.

Setelah mendengar penjelasan saya, mereka saling bertanya di antara mereka.”Kamu mau memilih siapa, aku akan ikut kamu saja?”  Sang teman menjawab, ”Aku nggak ngerti urusan kayak begini!” Yang lain menimpali, ”Nanti kamu  tanya kepada bapakmu saja!”

Wah, kok saya jadi sewot sendiri? Apakah memang pada tempatnya saya menasihati anak-anak muda ini?  Kenapa  saya jadi nyinyir? Mengapa saya sok jadi penasihat bijak?

Tetapi kemudian saya berpikir lagi,  bukankah anak-anak muda ini memiliki suara yang cukup menentukan dalam Pilkada?  Suara mereka cukup signifikan ikut menentukan kemenangan pasangan tertentu! Ini hal serius! Menggunakan akal sehat dalam berpartisipasi menentukan pemimpin masa depan adalah keharusan! Juga bagi anak-anak muda ini. Mereka perlu didampingi secara serius karena ada banyak  jebakan yang bisa digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.  Mereka bisa ”digunakan” untuk mendukung orang yang berkepentingan. 

Apabila mereka memberi seratus ribu untuk mereka menjabat selama 5 tahun. Itu artinya mereka memberi kepada warga masyarakat sebesar lebih kurang Rp 50,- saja per hari (Rp 100.000,- :5:12:30). Sementara dalam waktu 5 tahun berapa besar uang rakyat yang akan mereka ambil, jika pemimpin itu tidak benar dan  korupsi? Berapa uang rakyat yang akan diambil sebagai ganti oleh pendukungnya untuk menggantikan uang sumbangan yang telah mereka berikan?

Menggunakan akal sehat pemberian Tuhan membuat pilihan kita menjadi murni dan bertanggung jawab!

 

Editor: Yoel M Indrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home