Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 09:23 WIB | Senin, 24 Agustus 2015

Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia

Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia
Seorang anak Somalia saat belajar membaca menggunakan bahasa Inggris di sebuah sekolah yang didirikan oleh Dr Hawa Abdi, seorang dokter kandungan wanita pertama Somalia, dan diakui secara internasional dalam misi kemanusiaannya. Pusat Hawa Abdi di Afgooye Koridor, Somalia. setidaknya telah melayani beberapa dekade kebutuhan puluhan ribu warga Somalia yang mengungsi akibat perang sipil. (25/9/2013) (Foto-foto: www.unmultimedia.org).
Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia
Seorang anak berada di dalam ruang kelas saat seluruh teman-temannya bermain bola di lapangan sekolah di Pusat Hawa Abdi yang didirikan oleh Hawa Abdi, seorang dokter kandungan wanita pertama Somalia, yang mengabdi untuk misi kemanusiaan.
Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia
Anak-anak pengungsi Somalia saat menyambut kunjungan Sekretrais Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, ke Juba, Sudan, yang telah melindungi sekitar 20.000 warga sipil yang mengungsi akibat pertempuran antar pasukan dengan pemberontak.
Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia
Seorang anak saat belajar di salah satu ruang kelas di sebuah sekolah yang didirikan oleh Hawa Abdi, seorang dokter kandungan perempuan pertama di Somalia, dalam misi kemanusiaan membantu para pengungsi akibat konflik berkepanjangan yang terjadi di Somalia.
Mengintip Aktivitas Anak-anak Pengungsi Somalia
Anak-anak perempuan saat menonton pertandingan sepak bola di lapangan sekolah Pusat Hawa Abdi yang didirikan sejak 1983, dikenal telah melayani puluhan ribu pengungsi akibat konflik yang terjadi di Somalia.

SOMALIA, SATUHARAPAN.COM – Somalia dahulu bernama Republik Demokratik Somali, terletak di ujung Afrika berbatasan dengan Kenya dan Yaman.

Konflik berkepanjangan membuat negara Somalia tidak memiliki pemerintahan nasional. Negara terpisah menjadi beberapa kelompok penguasa yang terdiri dari Republik Somaliland, serta Puntland dan Somalia Barat Daya. Di mata dunia pemerintahan yang diakui adalah pemerintah transisi nasional yang awalnya dikepalai oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang  bertugas mengendalikan sebagian wilayah Mogadishu, ibu kota Somalia.

Kekacauan terjadi di kota Mogadishu pada Oktober 2004 saat digelar pemilihan umum di pusat olah raga Nairobi, Kenya. Secara transisi Abdullahi Yusuf terpilih sebagai presiden transisional oleh parlemen transisional yang diakui oleh banyak negara di Barat. Pasca pemilu, muncul sejumlah organisasi politik kelompok kecil berdasarkan klan untuk mencari politik yang bebas marga.

Konflik Somalia dengan Ethiopia terjadi sejak tahun 1977 dalam perebutan wilayah Ogaden karena banyak sekali suku Somalia menetap disana. Ethiopia dengan bantuan Uni Soviet berhasil mempertahankan Ogaden yang menyebabkan sekitar 1.000.000 keluarga mengungsi ke Somalia dan menimbulkan masalah besar di negara itu.

Perang saudara dan konflik politik berkepanjangan menjadi pemandangan setiap hari di Somalia. Perompakan juga menjadi masalah besar karena marak terjadi di laut Somalia untuk mencari keuntungan.

Jutaan pengungsi harus rela tinggal di tenda-tenda pengungsian untuk bertahan hidup. Bantuan berdatangan dalam misi kemanusiaan membangun generasi-generasi baru dalam memberikan pendidikan, makanan dan juga bekal hidup yang dibangun bersama melalui program lembaga dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Berikut sejumlah cerita anak-anak Somalia yang tinggal di kamp pengungsian dengan berbagai aktivitasnya yang didokumentasikan sepanjang tahun di Somalia. (Wikipedia)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home