Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:30 WIB | Kamis, 04 Desember 2014

Menkeu Godok Skema Subsidi yang Mungkinkan BBM Turun

Dengan skema subsidi tetap, Bambang menjelaskan harga Premium dan Solar bisa naik dan bisa turun.
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro saat menghadiri HUT Korpri ke-43 di Monumen Nasional. (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyatakan skema subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang baru yakni dengan mekanisme subsidi tetap sangat membantu pengendalian anggaran negara.

“Total belanja subsidinya nantinya akan bergantung pada volume konsumsi. Tidak dipengaruhi oleh perubahan atau volatilias faktor eksternal, seperti nilai tukar dan harga minyak,” kata Bambang kepada sejumlah pewarta seusai Investor Gathering di Gedung Djuanda di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Dengan skema subsidi tetap, Bambang menjelaskan  harga Premium dan Solar bisa naik dan bisa turun. Pemerintah memberikan subsidi dalam jumlah tertentu, sementara sisanya mengikuti harga pasar. Terutama bila terjadi fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah, yang sangat mempengaruhi anggaran subsidi BBM.

Akan tetapi Bambang belum dapat memastikan skema ini terwujud pada 2015 karena harus ada pembahasan dengan parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat).

Bambang Brodjonegoro menyatakan reformasi di bidang energi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki permasalahan struktural bangsa. Untuk itu, pemerintahan Joko Widodo siap untuk mengambil kebijakan yang tidak populer.

“Pemerintah sadar bahwa penting mengambil keputusan sulit dan tidak populer, sepanjang kebijakan tersebut ditujukan untuk menciptakan manfaat yang lebih besar dan lebih berkeadilan bagi seluruh masyarakat," Bambang menjelaskan.

Kebijakan tidak populer yakni kenaikan harga BBM sebesar Rp. 2.000 per liter yang hingga kini menuai banyak kontroversi di masyarakat.

Penyesuaian harga BBM yang sewaktu-waktu berfluktuatif, kata Bambang, berimbas positif kepada sektor lain yakni penurunan pembiayaan berbagai sektor pada 2015 mendatang.

“Nantinya dengan adanya penyesuaian harga BBM terdapat potensi penurunan target defisit APBN Perubahan 2015 yang berpengaruh pada penurunan target pembiayaan dari surat berharga negara,” Bambang menambahkan. (Ant/kemenkeu.go.id).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home