Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:21 WIB | Rabu, 26 Agustus 2015

Menko PMK: Revitalisasi Sungai Jadi Pusat Peradaban

Ilustrasi. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (tengah) didampingi Sekretaris Menko PMK Sugihartatmo (kiri) dan Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Hazwan Yunaz (kanan) meluncurkan situs Gerakan Nasional Revolusi Mental di Jakarta, Senin (24/8). Situs yang beralamat di www.revolusimental.go.id tersebut berisi seputar informasi cara berkehidupan dengan berevolusi mental untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. (Foto: Antara)

BANJARNEGARA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengajak masyarakat untuk merevitalisasi sungai-sungai di Indonesia karena sejarah membuktikan sungai menjadi pusat peradaban bangsa-bangsa besar.

"Sungai menjadi tempat terbentuknya kota-kota bersejarah, sejak dulu," kata Puan saat membuka Festival Serayu 2015 dan Konggres Sungai Indonesia (KSI) di Banjarnegara, Jawa Tengah, hari Rabu (26/8).

Menko PMK mencontohkan beberapa peradaban berkembang di sekitar daerah aliran sungai seperti masyarakat Sungai Tigris di Irak, Sungai Brahmaputra di Delhi (India), Sungai Nil di Mesir dan Sungai Ciliwung di Jakarta.

Untuk itu, Puan berharap melalui Festival Serayu dan KSI dapat ikut mempromosikan pelestarian sungai ke tengah masyarakat.

Menurut dia, sungai-sungai di Indonesia pada umumnya mengalami penurunan kualitas karena pencemaran lingkungan dan kerusakan alam yang banyak disebabkan ulah tangan manusia.

Beberapa ulah tangan manusia itu, kata dia, ditandai dengan sejumlah pencemaran limbah rumah tangga yang dibuang setiap hari ke sungai.

"Di banyak tempat, sungai justru menjadi tempat yang bau dengan sampahnya yang menggunung," kata dia.

Puan mengajak kepada masyarakat untuk gotong royong merevitalisasi sungai sebagai sumber air bersih dan menjadi unsur penting dalam menopang kehidupan.

"Bangsa ini akan besar jika kita melakukannya dengan gotong royong," kata dia.

Senada, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sungai perlu dikembalikan kepada fungsinya sebagai sumber air bersih masyarakat.

Dia mengajak masyarakat agar menerapkan "3 M" yaitu "mundur", "munggah" dan "madep" (Jawa: mundur, naik dan menghadap).

"Pertama kita harus `mundur` dari sepadan sungai jangan terlalu dekat, `munggah` yaitu membangun rumah secara vertikal sehingga tidak menghabiskan lahan, kemudian rumah agar `madep` ke sungai atau agar tidak membelakangi sungai. Dengan tidak membelakangi sungai, berarti tidak akan menjadikannya sebagai tempat membuang sampah, tapi sebagai halaman depan yang selaluk ita jaga kebersihannya," tutur Ganjar. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home