Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 09:55 WIB | Sabtu, 13 Juli 2013

Menko Polhukam: Pemicu Rusuh Lapas Tanjung Gusta Akibat Kekurangan Air

Rapat Koordinasi kasus LP Tanjung Gusta dengan Kapolri, Kepala BNPT dan Wamenkumham di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/7) (foto: polkam.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menko Polhukam Djoko Suyanto menyatakan peristiwa di Lapas Tanjung Gusta, Medan, sudah dapat dikendalikan dan ditertibkan dengan baik. "Sampai dengan tadi pagi sudah bisa dikuasai dan ditertibkan dengan baik,” kata Menko Polhukam usai memimpin Rapat Koordinasi dengan Kapolri, Kepala BNPT dan Wamenkumham di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/7).

Menko mengungkapkan, dari total 2.600 penghuni lapas tersebut sebanyak 2.360 warga binaan LP Tanjung Gusta, sudah melakukan apel pagi (12/7),  sedangkan yang tidak ikut apel sebanyak 240 orang dan yang sudah ditangkap sebanyak 64 orang, sisanya yang melarikan diri sedang dilakukan pengejaran.

Menko Polhukam telah meminta Wamenkumham melakukan pendistribusian sebagian dari warga binaan ke LP terdekat sebagaimana pengalaman dari kejadian yang serupa di LP lainnya. "Mengingat kapasitas LP Tanjung Gusta sudah overkapasitas sekitar 100 persen. Kapasitas yang tersedia 1054 orang, tapi saat ini dihuni sebanyak 2.600 orang," ungkap Djoko Suyanto.

Disamping itu, pihak Kepolisian bekerja sama dengan aparat-aparat terkait juga tengah melakukan pengejaran dan penangkapan para napi yang belum kembali. Selain itu, Kementerian Hukum dan HAM telah menginstruksikan kepada LP lainnya untuk mengantisipasi potensi yang mengacu kepada kejadian LP di Tanjung Gusti tersebut.

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tadi pagi memerintahkan kepada aparat kepolisian untuk melakukan investigasi mendalam terhadap latarbelakang, motif maupun kejadian yang terjadi di LP Tanjung gusta. Dan Kapolri telah  menunjuk para perwiranya melakukan investigasi secara mendalam kejadian tersebut," ujar Menko Polhukam.

Menko Polhukam mengungkapkan kejadian di LP Tanjung Gusta Medan, pada kamis (11/7) lalu, berawal dari pemadaman arus listrik di wilayah sekitar Tanjung Gusta, termasuk aliran listrik di LP tersebut. Adanya pemadaman listrik tersebut pihak LP sebenarnya sudah melakukan upaya-upaya dengan menyalakan listrik melalui generator yang dimiliki LP, namun kapasitas genset tidak bisa memenuhi aliran listrik keseluruhan LP.

Padamnya listrik menyebabkan pompa air tidak menyala, sehingga terjadi kekurangan persediaan air dan sebagainya. "Ini yang menyebabkan para napi atau para binaan LP tersebut marah, dan melakukan tindak kerusakan dan pembakaran," ungkap dia.

Menurut informasi dari kantor Kemenkumham, kerusuhan di Tanjung Gusta juga pernah terjadi di tahun 1990-an juga terkait dengan pasokan air.  (polkam.go.id/kemenkumham.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home