Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:59 WIB | Senin, 02 Juni 2014

Mensos: Tokoh Agama dan Pemda Harus Bahas Penyerangan di Sleman

Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri (kiri) bersama dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) usai menggelar pertemuan tertutup membahas rencana penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara Dolly di Kementerian Sosial Jalan Raya Salemba, Jakarta Pusat, Senin (2/6) (Foto: Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, tokoh agama dan pemerintah daerah (pemda) harus duduk bersama untuk mencari solusi terkait penyerangan dan kekerasan terhadap jemaat yang sedang beribadah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Pemuka agama dan pemda harus duduk bersama, kalau dibiarkan tanpa solusi pasti ribut," ujarnya di Jakarta, Senin (2/6).

Mensos mengatakan, pada dasarnya masyarakat Indonesia sangat toleran, tapi jika bibit-bibit kekerasan dipelihara dan dibiarkan, maka akan timbul keributan.

Selain itu, menurut dia, perlu ada sistem peringatan dini (early warning system) untuk mencegah terjadinya konflik.

"Seharusnya dari awal sudah bisa dilihat tanda-tandanya, jadi bisa diselesaikan segera jangan sampai dibiarkan," katanya.

Dia mengemukakan, jika kekerasan dan penganiayaan itu terus di biarkan dan sudah terjadi, maka akan lebih sulit untuk diselesaikan.

Pada Kamis (29/5) sekelompok orang melakukan kekerasan dan penganiayaan terhadap sejumla jemaat yang sedang beribadah rosario di rumah Julius Felicianus di Sleman.

Kemudian, Minggu (1/6) juga terjadi penyerangan gereja oleh sekelompok orang yang belum diketahui pelaku dan motifnya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home