Loading...
EKONOMI
Penulis: Ignatius Dwiana 14:31 WIB | Kamis, 29 Agustus 2013

Menteri Perdagangan: Keragaman Budaya adalah Sumber Ekonomi

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam dialog bersama seniman di Yogyakarta. (Foto Dokumentasi Kementerian Perdagangan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Potensi  keragaman  budaya  sebagai  suatu  sumber  ekonomi  baru  bagi Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam Forum Dialog 'Potensi Seni Sebagai Aset Ekonomi Bangsa' di Yogyakarta hari Rabu (28/8) dalam siaran pers Kementerian Perdagangan.

"Pemerintah  melihat  potensi  keragaman  budaya  sebagai  suatu  sumber  ekonomi  baru  bagi Indonesia. Namun, selain untuk pengembangan ekonomi, Forum Dialog juga merupakan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya lokal di Indonesia", kata Gita Wirjawan.

Forum Dialog ini menurut Gita Wirjawan merupakan wadah bagi para seniman berkomunikasi  dan  saling  bertukar  informasi sehingga  diharapkan  dapat  meningkatkan kerjasama dan memberikan inspirasi di antara para seniman.

Seni  dan  budaya  merupakan  salah  satu  ciri  dan  identitas  suatu  bangsa  dan dipercaya  dapat  menunjukkan  tingkat  peradaban  sebuah  negara.  Seperti peninggalan  Candi  Borobudur  yang  termasuk  dalam  Daftar  Peninggalan  Sejarah  Dunia  (World Wonder Heritage) UNESCO. Keberadaan Candi Borobudur menunjukan bahwa bangsa Indonesia sejak dulu adalah bangsa yang besar dengan peradaban budaya yang sangat luar biasa maju.

Selain  itu,  keanekaragaman  budaya  yang  ada  yaitu  lebih  dari  300  suku  bangsa,  lebih  dari  700 ragam bahasa dan lebih dari 17.000 pulau juga menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang  unik yang merupakan tempat berkumpulnya berbagai kelompok masyarakat dengan sistem sosial yang berbeda dan kondisi alam yang beragam.

Potensi  seni  dan  budaya  di  Indonesia  sudah  dikenal  di  dunia  internasional.  Indonesia  memiliki banyak  desainer,  seniman,  arsitek,  artis  panggung,  musisi,  produser,  dan  sutradara  berkelas internasional.  Produk‐produk  khas  Indonesia  seperti  batik,  songket  Palembang,  patung  Bali, keunikan Papua, berbagai kreasi Jawa Barat, sampai kepada mebel Jepara, juga telah diakui di mancanegara.

Lanjut Gita Wirjawan, "Kearifan dan budaya lokal merupakan aset yang  berlimpah ruah bagi para pelaku seni dalam berkarya."

Forum Dialog 'Potensi Seni Sebagai Aset Ekonomi Bangsa' ini diselenggarakan Yayasan Biennale Yogyakarta dan Ngayogjazz.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home